Jakarta, CNBC Indonesia - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan status aktivitas sejumlah gunung api di Indonesia seiring dengan meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang kini berada pada Level IV (Awas). Hal ini dilakukan sebagai langkah mitigasi.
Setidaknya, terdapat dua gunung yang dinaikkan statusnya menjadi Level III (Siaga) pada Sabtu 22 November 2025. Di antaranya adalah Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur dan Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
1. PVMBG tetapkan status Gunung Api Lewotobi Laki-laki naik jadi Level III (Siaga) dari sebelumnya Level II (Waspada)
Peningkatan status ini mulai berlaku hari ini, Sabtu 22 November 2025, dari hasil laporan periode pukul 06.00-12.00 WITA.
Gunung Api Lewotobi Laki-laki terletak di Kab\Kota Flores Timur, Nusa Tenggara Timur dengan posisi geografis di Latitude -8.5389°LU, Longitude 122.7682°BT dan memiliki ketinggian 1584 mdpl
Berdasarkan pengamatan visual, Gunung tampak jelas hingga tertutup Kabut 0-II. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 100-200 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah barat dan barat laut.
Kegempaan
- Hembusan
(Jumlah : 1, Amplitudo : 5.9 mm, Durasi : 30 detik)
- Tremor Non-Harmonik
(Jumlah : 6, Amplitudo : 2.2-4.4 mm, Durasi : 62-89 detik)
- Low Frekuensi
(Jumlah : 1, Amplitudo : 29.6 mm, Durasi : 28 detik)
- Tektonik Jauh
(Jumlah : 2, Amplitudo : 14.8-47.3 mm, S-P : 11.3-17.9 detik, Durasi : 40-71 detik)
Rekomendasi
- Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 Km dari pusat erupsi G. Lewotobi Laki-laki.
- Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
- Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, Nawakote.
- Masyarakat yang terdampak hujan abu G. Lewotobi Laki-laki, memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.
- Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi di Bandung.
- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan selalu berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat dalam memberikan informasi tentang kegiatan G. Lewotobi Laki-laki.
Foto: Awan panas guguran di Gunung Merapi 21/11/2025. ( Dok: Tim Kerja Gunung Api, Badan Geologi, Kementerian ESDM)
Awan panas guguran di Gunung Merapi 21/11/2025. ( Dok: Tim Kerja Gunung Api, Badan Geologi, Kementerian ESDM)
2. PVMBG Naikkan status Gunung Merapi dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga)
Status ini berlaku per hari ini, Sabtu (22 November 2025), dari hasil laporan periode pukul 06.00-12.00 WIB.
Gunung yang berada di wilayah Sleman, Magelang, Boyolali, dan Klaten itu memiliki ketinggian 2.968 mdpl dan terletak pada koordinat -7.542° LS dan 110.442° BT.
Berdasarkan hasil pengamatan visual, Gunung api terlihat jelas. Asap kawah nihil. Cuaca cerah, angin tenang ke arah timur.
Pengamatan Kegempaan
- 27 kali gempa Guguran dengan amplitudo 1-25 mm dan lama gempa 39.3-170.8 detik.
- 15 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 2-26 mm, S-P 0.2-0.8 detik dan lama gempa 11.62-53.03 detik.
- 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 2 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 63.02 detik.
Rekomendasi
- Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
- Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
- Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
- Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
- Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
- Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
PVMBG Tetapkan Status Gunung Sangeang Jadi Level II
Selain menaikkan status Gunung Api Lewotobi Laki-laki dan Gunung Merapi, PVMBG juga menaikkan status Gunung Sangeang dari Level I (Normal) ke Level II (Waspada). Peningkatan status ini mulai berlaku hari ini, Sabtu 22 November 2025.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Priatin Hadi Wijaya melaporkan adanya peningkatan aktivitas vulkanik pada Gunung Sangeang Api yang berlokasi di Pulau Sangeang, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Ia menyebut pada hari ini, terekam aktivitas kegempaan yang intens pada Gunung Sangeangapi. Visual Gunung Sangeang Api menunjukkan adanya asap yang keluar dari area kawah utama.
"Secara umum, aktivitas Gunung Sangeang Api memperlihatkan peningkatan, baik berdasarkan pengamatan visual maupun data kegempaan," ujarnya dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (22/11/2025).
Berdasarkan pemantauan visual terdapat asap yang terlihat dari tembusan baru, berbeda dengan titik erupsi terakhir yang terjadi pada tahun 2014.
Hal ini mengindikasikan bahwa magma yang bergerak naik ke permukaan mencari celah yang paling mudah untuk ditembus hal inilah yang menyebabkan titik terjadinya erupsi dapat berpindah-pindah pada suatu gunung api.
Aktivitas kegempaan Gunung Sangeang Api pada periode 1-22 November 2025 menunjukkan pola peningkatan yang cukup signifikan. Gempa Hembusan mengalami kenaikan terutama pada 18 November 2025, dengan jumlah mencapai 43 kali kejadian.
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi maka terhitung mulai tanggal 22 November 2025 pukul 06.00 WITA, tingkat aktivitas Gunung Sangeangapi dinaikkan dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) dengan rekomendasi utama masyarakat/pengunjung/wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 KM dari pusat aktivitas (kawah utama) dan sektoral Timur - Tenggara sampai garis pantai 6.5 KM.
"Selain itu, terekam 5 kali Gempa Tornilo. Pada periode ini juga tercatat 25 kali Gempa Vulkanik Dalam, 6 kali Gempa Vulkanik Dangkal, 31 kali Gempa Tektonik Lokal, serta 56 kali Gempa Tektonik Jauh," kata dia.
Perkembangan Terbaru Gunung Sangeang Api
Badan Geologi memperbarui informasi aktivitas Gunung Sangeang Api pada hari Sabtu (22/11/2025 pukul 16.14 WIB).
"Untuk Update G. SANGEANG API sore hari ini, secara seismik tremor sudah menurun dalam 3 jam terakhir. Secara visual tidak teramati karena kabut 0-III," sebut Tim Kerja Gunung Api Badan Geologi.
"Tingkat aktivitas (status) G. Sangeang Api tetap pada Level II (waspada) dengan rekomendasi tidak beraktivitas dalam radius 3km dari puncak kawah dan 6.5km sektoral timur tenggara," tegasnya.
Lalu bagaimana status aktivitas Gunung Anak Krakatau?
Tim Kerja Gunung Api Badan Geologi memastikan, di tengah peningkatan status aktivitas sejumlah gunung berapi di Indonesia, kondisi Gunung Anak Krakatau belum mengalami peningkatan aktivitas.
"Untuk Gunung Anak Krakatau (GAK) saat ini masih aman kak, tingkat aktivitas masih tetap pada level II (waspada) ," demikian penjelasan Tim Kerja Gunung Api Badan Geologi, Sabtu (22/11/2025)
Untuk rekomendasi selengkapnya dan untuk mengetahui perkembangan aktivitas Gunung Sangeangapi, masyarakat dapat melihatnya melalui website Badan Geologi (geologi.esdm.go.id), website Magma Indonesia (magma.esdm.go.id), aplikasi Magma Indonesia di Google Playstore, serta media sosial resmi Badan Geologi (Facebook, X, Instagram, dan YouTube).
Foto: REUTERS/Dipta Wahyu
Warga berkumpul saat gunung berapi Gunung Semeru memuntahkan abu vulkanik saat terjadi letusan di desa Supiturang di Lumajang, provinsi Jawa Timur, Indonesia, 20 November 2025. REUTERS/Dipta Wahyu
(dce)
[Gambas:Video CNBC]

12 hours ago
3















































