Siapa Bapak Koperasi Indonesia? Inilah Sosok dan Kiprahnya

8 hours ago 3

Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Tahukah kamu siapa Bapak Koperasi Indonesia? Bapak Koperasi Indonesia adalah Mohammad Hatta atau yang kerap dikenal dengan sapaan Bung Hatta.

Selain merupakan salah satu tokoh proklamator kemerdekaan, sosoknya juga dikenal atas perannya dalam mendorong dan memajukan koperasi Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Beliau tak hanya berjasa di bidang politik, tetapi juga sangat peduli terhadap ekonomi kerakyatan. Kiprah Mohammad Hatta dalam membangun fondasi koperasi menjadi warisan besar bagi perekonomian Indonesia.

Perjuangan Hatta tercermin dari usulannya mendirikan koperasi sebagai solusi melawan praktik ekonomi yang tidak adil. Tak heran, ia dihormati sebagai Bapak Koperasi Indonesia sejak 1953.

Penghargaan tersebut merupakan bentuk pengakuan atas kontribusinya dalam membangun sistem ekonomi yang adil dan merata.

Berikut informasi terkait sosok dan latar belakang yang menjadikan Mohammad Hatta disebut sebagai Bapak Koperasi Indonesia.


Riwayat hidup dan perjuangan awal Bung Hatta

Melansir buku Biografi Singkat Mohammad Hatta (2019) yang ditulis Rohmat, Mohammad Hatta lahir pada 12 Agustus 1902 di Bukittinggi, Sumatra Barat. Ia berasal dari keluarga terpelajar dan religius. Ayahnya, Haji Mohammad Jamil, merupakan keturunan ulama terkenal Syekh Arsyad.

Sementara ibunya, Siti Saleha, berasal dari keluarga pedagang. Semangat belajar membawa Hatta ke Batavia untuk menempuh pendidikan tinggi, lalu melanjutkan studi ke Belanda pada 1921.

Di sana, ia belajar di Handels Hogeschool, kini Universitas Erasmus Rotterdam, sembari aktif dalam organisasi pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Selama di Eropa, Hatta tak hanya bergiat dalam politik, tetapi juga memperdalam pengetahuan tentang koperasi. Ia bahkan mengunjungi negara-negara Skandinavia seperti Denmark untuk mempelajari sistem koperasi yang telah sukses di sana.

Dari sanalah, cita-cita Hatta untuk membangun ekonomi berbasis koperasi mulai tumbuh.


Kontribusi terhadap gerakan koperasi

Mengutip dari buku Sejarah Lahirnya Koperasi serta Visi dan Misi Koperasi (2021) yang ditulis R. Toto Sugiarto, sekembalinya ke Indonesia pada 1932, semangat Hatta dalam memperjuangkan kemerdekaan dan ekonomi rakyat tidak padam.

Meski beberapa kali ditangkap dan diasingkan oleh pemerintah kolonial, ia terus menyuarakan pentingnya kemandirian ekonomi.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Hatta menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia pertama.

Namun, di balik kesibukannya di dunia politik, Hatta tetap aktif mendorong pengembangan koperasi. Puncaknya, pada Kongres Koperasi Indonesia II di Bandung tanggal 12 Juli 1953, Mohammad Hatta resmi dinobatkan sebagai Bapak Koperasi Indonesia.

Dalam kongres tersebut juga dibentuk Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), menetapkan koperasi sebagai materi pelajaran di sekolah, serta menyusun undang-undang koperasi baru.

Pemikiran dan gagasan Bung Hatta tentang koperasi

Bung Hatta memandang koperasi sebagai bentuk ideal ekonomi rakyat. Menurutnya, koperasi bukan semata-mata untuk mencari keuntungan tetapi untuk memenuhi kebutuhan bersama para anggotanya.

Ia mengusulkan pendirian tiga jenis koperasi, yaitu:

  1. Koperasi konsumsi, yang melayani kebutuhan buruh dan pegawai.
  2. Koperasi produksi, sebagai wadah bagi petani, peternak, dan nelayan.
  3. Koperasi kredit, yang menyediakan modal bagi pedagang kecil dan pengusaha mikro.

Upaya Hatta untuk membangun koperasi juga dilandasi oleh kenyataan bahwa banyak petani dan pelaku usaha kecil terjerat tengkulak dan rentenir.

Pemerintah saat itu pun mendukung dengan memberikan bantuan kredit melalui koperasi serta meningkatkan pendidikan kader koperasi di berbagai wilayah.

Demikian penjelasan mengenai sosok Bapak Koperasi Indonesia Mohammad Hatta dan kiprahnya. Semoga bermanfaat!

(gas/fef)

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |