Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Singgih Januratmoko.
REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN— Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Singgih Januratmoko, menekankan pentingnya Indonesia konsisten menjaga perdamaian dunia di tengah konflik yang sedang terjadi di Timur Tengah.
Hal tersebut dia tegaskan dalam sosialiasi "Empat Pilar Kebangsaan" di Klaten beberapa waktu lalu.
"Presiden Prabowo dan Kementerian Luar Negeri terus mengupayakan perdamaian di Timur Tengah dengan lobi dan presentasi di panggung internasional. Dan konsisten untuk tidak berpihak blok manapun sambil menegaskan posisi Indonesia yang anti imperialisme dan kolonialisme," kata dia, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (2//7/2025).
Dalam sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang diselenggarakan oleh MPR/DPR RI, Singgih Januratmoko menyatakan bahwa Indonesia harus terus berperan aktif dalam mempromosikan dialog antar agama dan budaya untuk menjaga perdamaian global.
Dia menyebut Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia, memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga perdamaian dan stabilitas global.
"Kami harus konsisten dalam menjaga perdamaian dunia, terutama di tengah konflik yang sedang terjadi di Timur Tengah," ujar Singgih Januratmoko di hadapan 200-an peserta sosialisasi.
Dia juga menekankan pentingnya Empat Pilar Kebangsaan dalam menjaga perdamaian dunia, yaitu Pancasila sebagai dasar negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Sedangkan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi negara yang menjamin kebebasan beragama.
Sementara Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara yang menjunjung tinggi keberagaman. Dan NKRI sebagai bentuk negara kesatuan yang menjamin kesetaraan dan keadilan bagi semua warga negara.
Dia mengingatkan dengan konsisten turut serta menjaga ketertiban dan perdamaian dunia, pemerintah menunjukkan konsistensinya melaksanakan Pembukaan UUD 1945, yang juga alasan berdirinya negara Republik Indonesia.
"Dengan konsisten menjaga Empat Pilar Kebangsaan, Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam menjaga perdamaian dan stabilitas global," pungkas Singgih Januratmoko.