CNN Indonesia
Kamis, 19 Jun 2025 20:27 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra menjadi sorotan usai percakapan telepon dengan mantan PM Kamboja Hun Sen viral di media sosial.
Dalam rekaman yang bocor pada 15 Juni, Paetongtarn terdengar membahas sengketa perbatasan Kamboja-Thailand dengan Hun Sen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Paetongtarn bercerita dia menghadapi tekanan dalam negeri dan meminta Hun Sen untuk tak mendengar pihak lain di Thailand.
PM itu merujuk ke komandan tentara Thailand di timur laut sebagai lawan. Angkatan Bersenjata Thailand telah lama memainkan peran kuat dalam politik kerajaan. Para politisi biasanya berhati-hati agar tak membuat mereka kesal.
Rekaman telepon yang bocor juga membuat Paetongtarn menuai kecaman hingga desakan mundur dari kursi PM.
Partai terbesar kedua yang konservatif, Bhumjaithai, menyatakan bahwa panggilan telepon tersebut telah merusak kedaulatan dan kesejahteraan negara serta Angkatan Darat Thailand.
"Partai Bhumjaithai meminta Paetongtarn untuk menunjukkan tanggung jawab atas tindakannya yang telah membuat negara, rakyat, dan militer kehilangan martabat," demikian menurut partai itu, dikutip Channel News Asia.
Bhumjaithai juga menyatakan keluar dari koalisi yang dipimpin partai Paetongtarn.
Dua partai koalisi, Bangsa Thailand Bersatu dan Partai Demokrat, juga berencana mengadakan pertemuan mendesak untuk membahas situasi tersebut.
Kehilangan salah satu dari partai itu kemungkinan besar bisa membuat pemerintahan Paetongtarn berakhir dan akan diadakan pemilihan umum atau upaya partai lain untuk membentuk koalisi baru.
Thailand mengalami belasan kudeta sejak monarki absolut berakhir pada 1932, dan krisis saat ini tak pelak lagi telah memicu rumor kudeta lain mungkin akan segera terjadi.
(isa/bac)