REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK— Personel polisi New York yang meninggal dalam penembakan massal di sebuah gedung pencakar langit Manhattan pada Senin (30/7/2025) adalah Didarul Islam. Pria berusia 36 tahun ini adalah imigran Bangladesh seorang Muslim.
Wali Kota New York Eric Adams dan komisaris polisi kota tersebut menggambarkan Islam sosok heroik yang menyelamatkan banyak nyawa sambil "mempertaruhkan nyawanya."
Seorang pria bersenjata melepaskan tembakan pada hari Senin di dalam menara perkantoran di tengah kota, menewaskan empat orang, termasuk Islam, sebelum akhirnya menembak dirinya sendiri, kata para pejabat.
"Kami kehilangan empat jiwa karena tindakan kekerasan senjata yang tidak masuk akal, termasuk anggota Departemen Kepolisian Kota New York, Petugas Islam," kata Adams kepada para wartawan dalam sebuah konferensi pers pada Senin, dikutip dari Bronk News, Rabu (30/7/2025).
Adams mengatakan bahwa petugas tersebut adalah seorang veteran tiga setengah tahun di kepolisian.
"Dia menyelamatkan nyawa, dia melindungi warga New York," kata Adams. "Dia mencintai kota ini, dan semua orang yang kami ajak bicara mengatakan bahwa dia adalah orang yang beriman dan percaya kepada Tuhan." Adams mengatakan, dia bertemu dengan keluarga petugas tersebut pada Senin.
“Saya mengatakan kepada mereka bahwa dia adalah seorang pahlawan, dan kami mengaguminya karena mempertaruhkan nyawanya," tambah Wali Kota itu.
Islam telah menikah, memiliki dua putra yang masih kecil, dan istrinya sedang mengandung anak ketiga, kata Komisaris Polisi Jessica Tisch dalam konferensi pers.
BACA JUGA: Saat Pejuang Berjuang dan Rakyat Gaza Dibantai, Abbas Sibuk Bahas Kekuasaan, Hamas Meradang
"Dia menempatkan dirinya dalam bahaya. Dia membuat pengorbanan tertinggi, ditembak dengan darah dingin," katanya.
Islam bekerja sebagai petugas keamanan bayaran di gedung tersebut ketika penembakan terjadi, tambah Komisioner itu.