Jakarta, CNN Indonesia --
Gelombang panas ekstrem tengah melanda sejumlah negara di Eropa dan memicu kebakaran hutan besar-besaran.
Sebanyak lima negara, Yunani, Spanyol, Portugal, kawasan Balkan, dan Inggris sedang menghadapi ancaman kebakaran di tengah suhu yang mencapai lebih dari 40 derajat Celsius.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yunani
Yunani berjuang melawan belasan titik kebakaran besar, termasuk yang mengancam kota terbesar ketiga, Patras. Ribuan petugas pemadam, dibantu militer, dikerahkan di seluruh negeri.
Kepala Perlindungan Sipil Wilayah Yunani Barat, Nikos Gyftakis, menggambarkan kondisi sebagai "koktail mematikan" berupa suhu tinggi, angin kencang, dan kelembapan minim.
"Situasinya tetap sulit," ujar juru bicara dinas pemadam kebakaran, Vassilis Vathrakogiannis.
Kebakaran melanda area semak dan hutan di sekitar Patras, memaksa evakuasi 12 anak dari rumah sakit dan 80 lansia dari panti jompo. Atap sebuah biara abad ke-17 juga dilaporkan terbakar.
Titik api lain membakar pulau wisata Zante dan Cephalonia di Laut Ionia, serta Pulau Chios di Laut Aegea yang sebelumnya sempat terbakar hebat pada Juni lalu.
Sekitar 20 desa di wilayah Achaia dievakuasi, dan hampir 80 orang dipindahkan dari Chios dan sekitar Patras.
Spanyol
Di Spanyol, kebakaran mengancam situs tambang Romawi warisan dunia di Castile dan Leon.
Hampir 6.000 warga dari 26 daerah terpaksa mengungsi, sementara tujuh orang dirawat di rumah sakit akibat luka bakar, empat di antaranya kritis.
Suhu panas di Spanyol mencapai rekor lokal, seperti di kota Talavera de la Reina yang mencatat 42,7°C atau sekitar 18°C di atas rata-rata Agustus. Badan cuaca Aemet menyebut gelombang panas ini lebih berbahaya karena durasi dan luas wilayah terdampak.
Tahun ini, 199 kebakaran telah menghanguskan hampir 98.784 hektare lahan, lebih dari dua kali lipat luas area terbakar pada periode yang sama tahun lalu.
Portugal
Lebih dari 2.100 petugas pemadam dan 20 pesawat dikerahkan untuk memadamkan lima kebakaran besar.
Fokus utama adalah kebakaran di Trancoso yang berkobar sejak Sabtu, diperparah oleh tiupan angin kencang yang mengancam desa-desa di sekitarnya.
Kebakaran lain di pegunungan Arganil menerjang desa-desa dengan asap tebal, memaksa evakuasi terutama bagi warga lansia.
Negara-negara Balkan
Puluhan titik api juga meluas di kawasan Balkan akibat kekeringan parah dan gelombang panas berkepanjangan.
Di Albania, seorang pria berusia 80 tahun tewas setelah api yang ia nyalakan di kebunnya lepas kendali dan menyebar ke rumah warga, melukai delapan orang.
Montenegro melaporkan kondisi mulai membaik, namun negara itu berduka setelah seorang prajurit tewas akibat truk pengangkut air terbalik dekat ibu kota Podgorica.
Inggris
Negara yang biasanya beriklim sejuk itu kini menghadapi gelombang panas keempat tahun ini, dengan suhu mencapai 33°C.
Ancaman kebakaran liar semakin nyata, seperti di Taman Nasional North York Moors di Inggris utara yang terbakar seluas lima kilometer persegi dan dinyatakan sebagai "insiden besar" oleh pemadam kebakaran.
Gelombang panas ini memicu peringatan kesehatan amber dan kuning di seluruh Inggris.
(zdm/bac)