Tak Ada Kata Kalah Sebelum Perang, Indonesia Perlu Nyali Lawan Brasil

4 hours ago 2

ANALISIS

Muhammad Ikhwanuddin | CNN Indonesia

Kamis, 06 Nov 2025 08:40 WIB

Optimisme perlu tetap bergelora dari para pemain Timnas Indonesia U-17 yang melawan Brasil di Piala Dunia U-17. Tak boleh ada istilah kalah sebelum berperang. Timnas Indonesia U-17 sempat unggul sebelum akhirnya kalah 1-3 dari Zambia. (ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S)

Jakarta, CNN Indonesia --

Optimisme perlu tetap bergelora dari dalam diri pemain Timnas Indonesia U-17 yang melawan Brasil. Tak boleh ada istilah kalah sebelum berperang, siapapun lawan yang dihadapi.

Duel Indonesia vs Brasil akan tersaji pada lanjutan babak penyisihan Grup H Piala Dunia U-17 2025, Jumat (7/11) malam WIB. Bisa dibilang, ini adalah yang terberat bagi tim Merah Putih di fase awal turnamen.

Brasil U-17 adalah lawan terkuat bagi siapapun di Grup H. Eksis di Piala Dunia U-17 2025 sebagai juara Piala Amerika Selatan U-17 2025, tim muda Samba bisa mengalahkan siapa saja yang menghalangi mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Superioritas sudah mereka tunjukkan di laga perdana kontra Honduras. Kemenangan 7-0 yang ditorehkan Brasil membuktikan tim besutan Dudu Patecuci itu sulit dibendung.

Indonesia perlu bangkit usai kalah di laga perdana kontra Zambia. Banyak hal yang bisa jadi pelajaran penting anak asuh Nova Arianto untuk menghadapi lawan yang lebih berat.

Kedisiplinan jadi aspek yang perlu ditingkatkan Mathew Baker dan kawan-kawan. Ini karena seluruh gol yang dicetak Zambia berawal dari kurang efektifnya skema bertahan terutama dalam menutup ruang gerak lawan.

Barisan pertahanan Indonesia nampak abai dalam membaca pergerakan tanpa bola pemain Zambia. Akibatnya bola mudah merangsek ke kotak penalti yang kemudian dituntaskan menjadi gol.

Zambia terbukti bermain klinis dengan tiga gol dari total 13 sepakan yang enam di antaranya mengarah ke gawang. Sementara Indonesia, hanya satu gol yang berbuah dari tujuh kali percobaan.

Tidak ada kesalahan satu orang dalam kekalahan ini. Kekurangan yang bisa diperbaiki adalah kolektivitas dalam bertahan. Terlebih lawan yang dihadapi akan jauh lebih berat dari Zambia.

Pesepak bola Timnas Indonesia U-17 Evandra Florasta (kanan) berusaha melewati adangan pesepak bola Timnas Zambia U-17 Levyson Banda (kiri) pada laga Grup H Piala Dunia U-17 di Lapangan 7 Aspire Zone, Doha, Qatar, Selasa (4/11/2025) waktu setempat. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/fzn/barKekalahan dari Zambia di laga perdana jadi pelajaran berharga bagi Timnas Indonesia U-17. (ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S)

Aspek berikutnya adalah kepercayaan diri. Sektor tengah yang dikomandoi oleh Evandra Florasta kurang efisien dalam mengalirkan bola. Kehadiran Nazriel Alvaro sebagai tandemnya juga tak signifikan dalam mengatur tempo permainan.

Akibatnya, bola kerap mandek di tengah jalan. Umpan lob ke depan jadi andalan untuk membuka peluang. Namun pemain Zambia lebih siap membaca siasat tim Garuda.

Hal-hal seperti ini perlu jadi bahan evaluasi untuk menghadapi Brasil di laga berikutnya. Motivasi pemain juga perlu dibentuk agar tetap garang di sepanjang laga.

Baca di halaman berikutnya>>>


Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |