REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menegaskan komitmennya mengembangkan bisnis enterprise sebagai salah satu motor pertumbuhan pendapatan perusahaan. Direktur Enterprise & Business Service Telkom Indonesia, Veranita Yosephine, menyebut langkah ini menjadi tantangan sekaligus peluang besar untuk membawa Telkom semakin maju di sektor solusi digital dan teknologi.
“Saya mendapat amanah untuk membantu Telkom Indonesia mengembangkan enterprise business solution and services, dan ini adalah kesempatan yang luar biasa,” ujar mantan Direktur Utama PT AirAsia Indonesia itu dalam business update bertajuk “Penguatan Product Hero Digital & B2B Telkom di Market” di Senyata Senopati, Jakarta Selatan, Kamis (14/8/2025).
Veranita mengatakan, Telkom berada di industri yang tepat dengan prospek pertumbuhan menjanjikan, terlebih pasar digital Indonesia tumbuh pesat di luar aspek konektivitas yang menjadi bisnis inti perusahaan. Pertumbuhan ini didorong oleh perkembangan perangkat, aplikasi, platform, internet of things (IoT), keamanan siber, dan kecerdasan buatan (AI).
“Telkom Indonesia merasa memiliki peran penting untuk menjadi garda terdepan dalam membentuk dan mendorong industri ini,” ujarnya.
Saat ini, kontribusi unit bisnis enterprise Telkom masih di bawah 20 persen, sementara rata-rata perusahaan sejenis di negara lain berada di atas 30 persen. Dalam lima tahun ke depan, Telkom menargetkan kontribusi unit bisnis ini melampaui 30 persen agar setara dengan tolok ukur global. “Artinya peluang kita untuk berkembang masih sangat besar,” kata Veranita.
Untuk mencapai target tersebut, Telkom memprioritaskan empat sektor utama: konektivitas pintar, IoT, keamanan siber, dan AI. Smart connectivity yang dikembangkan Telkom tidak hanya sekadar layanan dasar, tetapi juga dilengkapi berbagai aplikasi, AI, dan solusi keamanan siber.
Menurutnya, pengembangan IoT dan aplikasi pintar akan membuka peluang teknologi yang lebih luas bagi konsumen dan industri, sementara keamanan siber menjadi penentu keberlanjutan bisnis di tengah ancaman digital yang semakin kompleks.
“Kami ingin membawa percakapan tentang AI menjadi aksi nyata,” tegas Veranita, seraya menyebut kolaborasi lintas pihak mulai dari akademisi, pemerintah, pelaku usaha, hingga wirausaha sebagai kunci membentuk ekosistem digital yang kuat.
Telkom saat ini melayani berbagai segmen mulai dari instansi pemerintah, BUMN, perusahaan swasta, hingga ratusan ribu UMKM di Indonesia. Layanan ini membantu pelaku usaha meningkatkan efisiensi proses bisnis dan memperluas pasar. “Mereka bisa melayani pelanggan, produksi, dan penjualan dengan lebih efisien sehingga mampu menjadi penggerak pertumbuhan,” ujar Veranita.