REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON, – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Daddy Rohanady, menyoroti tingginya jumlah pekerja migran asal Indramayu dan Cirebon sebagai tanda bahwa kebutuhan lapangan kerja di daerah tersebut perlu diperluas. Hal ini dikatakannya saat dikonfirmasi di Cirebon, Minggu.
Daddy menjelaskan bahwa arus pekerja migran yang masih tinggi menunjukkan adanya ruang untuk perbaikan, agar masyarakat memiliki lebih banyak pilihan bekerja di daerah sendiri. Untuk itu, pengembangan kawasan industri disebutnya sebagai salah satu langkah untuk memperkuat penyerapan tenaga kerja lokal, termasuk kawasan yang sedang dibangun di Losarang, Indramayu.
Menurut Daddy, keberadaan kawasan industri ini berpotensi memberikan peluang baru bagi masyarakat sekitar jika dimanfaatkan dengan optimal. Contohnya, pabrik di wilayah Krangkeng, Indramayu, diproyeksikan mampu menyerap sekitar seribu tenaga kerja, yang tentunya memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Pelibatan pelaku usaha juga dinilai penting oleh Daddy agar penyerapan tenaga kerja dapat terjadi secara lebih merata dan berkelanjutan. Ia menekankan bahwa kebutuhan peluang kerja yang terus meningkat dapat mendorong masyarakat mencari pekerjaan ke luar negeri jika alternatif di wilayah sendiri belum mencukupi.
Daddy juga menyoroti pentingnya kesesuaian antara kebutuhan industri dan kemampuan calon tenaga kerja agar proses perekrutan berjalan lebih baik. Ia menjelaskan bahwa perusahaan perlu membuka informasi kebutuhan keterampilan secara jelas, sehingga warga dapat menyiapkan diri dengan lebih tepat.
Data yang dihimpun ANTARA menunjukkan bahwa Kabupaten Cirebon merupakan salah satu penyumbang tenaga kerja migran tertinggi di Jawa Barat, dengan 5.070 orang pada Semester I 2025. Sementara itu, pekerja migran asal Kabupaten Indramayu selama periode yang sama mencapai 9.531 orang.
Sementara itu, Bupati Cirebon, Imron, menegaskan bahwa pemerintah daerah telah menyiapkan sejumlah program untuk memberikan alternatif bagi calon pekerja migran. Program tersebut meliputi pelatihan peningkatan keterampilan, pendampingan penempatan kerja lokal, serta pembinaan bagi keluarga pekerja migran.
“Tujuan kami bukan melarang warga bekerja ke luar, tetapi memastikan mereka punya kesempatan lain di daerah sendiri,” kata Imron.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara

3 hours ago
1





































