CNN Indonesia
Minggu, 03 Agu 2025 14:09 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Pesawat latih sipil Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) yang kecelakaan di kawasan Ciampea, Kabupaten Bogor, Minggu (3/8) disebut dalam kondisi laik terbang.
Seorang perwira tinggi TNI AU yakni Marsekal Pertama Fajar Andriyanto meninggal dunia dalam kecelakaan itu.
"Penerbangan telah dilengkapi Surat Izin Terbang (SIT) nomor SIT/1484/VIII/2025 yang diterbitkan Lanud Atang Sendjaja. Pesawat dinyatakan laik terbang dan merupakan sortie kedua pada hari itu," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama I Nyoman Suadnyana dalam keterangan tertulis, Minggu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nyoman menjelaskan pesawat lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja pukul 09.08 WIB untuk misi latihan profisiensi penerbangan olahraga dirgantara sebagai bagian dari pembinaan dan pemeliharaan kemampuan.
Sekitar pukul 09.19 WIB, pesawat mengalami hilang kontak dan ditemukan jatuh di sekitar TPU Astana.
"Kedua awak langsung dievakuasi ke RSAU dr. M. Hassan Toto, namun Marsma TNI Fajar dinyatakan meninggal setibanya di rumah sakit," kata Nyoman.
Ia menjelaskan latihan tersebut dilaksanakan dalam kapasitas Marsma Fajar sebagai pilot dan seorang bernama Roni sebagai co-pilot.
Kegiatan itu merupakan bagian dari latihan rutin pembinaan kemampuan personel FASI, induk olahraga dirgantara nasional yang berada di bawah binaan TNI AU.
Nyoman mengatakan TNI AU bersama unsur terkait telah melaksanakan evakuasi dan pengamanan lokasi kejadian serta memastikan seluruh prosedur penanganan berjalan sesuai ketentuan.
"Jenazah Marsma TNI Fajar saat ini berada di RSAU Lanud Atang Sendjaja untuk prosesi selanjutnya, sementara lokasi jatuhnya pesawat telah diamankan dengan garis pengaman oleh aparat," katanya.
(yoa/sfr)