Warga Yahudi menerobos masuk ke Masjid al-Aqsa pada Ahad (3/8/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM— Penyerbuan ke Masjid Al-Aqsa oleh para menteri Israel, yang didampingi oleh kelompok pemukim dan di bawah perlindungan polisi Israel telah menyulut kemaran negara-negara Islam.
Turki pada Ahad (3/7/2025) mengutuk dengan sangat keras. Dalam sebuah pernyataan tertulis di X, Kementerian Luar Negeri Turki menekankan menjaga kesucian Masjid Al-Aqsa dan melestarikan karakter suci Yerusalem bukan hanya masalah regional, tetapi juga merupakan tanggung jawab prioritas bagi "hati nurani kolektif umat manusia."
"Provokasi sistematis yang dilakukan oleh penjajah Israel, bersama dengan seruan aneksasi baru-baru ini, menargetkan fondasi solusi dua negara dan sangat merusak aspirasi perdamaian," kata pernyataan itu.
Kementerian tersebut sekali lagi menyerukan realisasi perdamaian yang adil dan langgeng berdasarkan solusi dua negara, mengingat tindakan destabilisasi Israel yang sedang berlangsung di Palestina dan wilayah yang lebih luas. Turki juga menegaskan kembali kebutuhan mendesak untuk gencatan senjata.
Sementara itu, Arab Saudi pada Ahad mengutuk keras provokasi Israel yang berulang kali terjadi di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki, menyusul penyusupan yang dilakukan oleh Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir ke lokasi yang sangat sensitif.
BACA JUGA: Reaksi Keras Sikapi Pemblokiran Rekening oleh PPATK, Mahfud: Jahat Itu, Terlalu Jahat
"Praktik-praktik provokatif yang dilakukan oleh para pejabat pemerintah pendudukan Israel di Masjid Al Aqsa yang berulang-ulang ini hanya akan menyulut konflik di wilayah tersebut," dikutip dari Anadolu.
Kerajaan menekankan bahwa tindakan semacam itu melanggar hukum dan norma-norma internasional dan merusak upaya perdamaian.
Riyadh menegaskan kembali tuntutannya yang terus berlanjut agar masyarakat internasional menghentikan praktik-praktik pejabat pendudukan Israel dan menyerukan intervensi internasional yang mendesak.