Jakarta, CNBC Indonesia - Wilayah Semenanjung Kamchatka di Rusia Timur Jauh diguncang gempa besar dengan M 8,8, Rabu (30/7/2025). Fenomena ini menyebabkan terjadinya tsunami di berbagai tempat di Pasifik seperti Jepang dan Hawaii.
Hingga saat ini, bencana tersebut masih memunculkan perkembangan terbaru. Berikut sejumlah perkembangannya dalam beberapa jam terakhir sebagaimana dirangkum CNBC Indonesia, Kamis (31/7/2025):
1. Korban Jiwa dan Luka.
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, telah mengonfirmasi bahwa tidak ada laporan korban jiwa akibat gempa bumi dahsyat berkekuatan Magnitudo 8,8 yang mengguncang Semenanjung Kamchatka. Pernyataan Peskov, yang dikutip oleh berbagai kantor berita asing seperti Reuters dan TASS, menekankan bahwa meskipun gempa sangat kuat, kesiapsiagaan dan langkah-langkah darurat yang cepat berhasil mencegah jatuhnya korban fatal.
Meskipun demikian, Associated Press (AP) melaporkan bahwa Kepala Departemen Kesehatan Regional Oleg Melnikov menyatakan beberapa orang mengalami luka ringan selama proses evakuasi, termasuk seorang pasien rumah sakit yang terluka saat melompat keluar jendela, namun semuanya dalam kondisi memuaskan.
2. Tsunami di Berbagai Negara Pasifik.
Gempa ini memicu peringatan tsunami yang meluas di seluruh Samudra Pasifik. The Times of India dan ITV News melaporkan bahwa peringatan tsunami dikeluarkan untuk Jepang, Amerika Serikat, Filipina, Guam, Kanada, China, Chili, Kolombia, Ekuador, Meksiko, Panama, dan negara-negara Kepulauan Pasifik ke arah Selandia Baru seperti Filipina dan Indonesia.
Gelombang tsunami setinggi 3 hingga 5 meter dilaporkan menghantam wilayah pesisir Kamchatka, Rusia, seperti di kota pelabuhan Severo-Kurilsk, di mana perahu nelayan tersapu ke laut dan pelabuhan terendam.
Di Jepang, gelombang tsunami mencapai sekitar 1,3 meter di beberapa wilayah seperti Kota Kuji, Prefektur Iwate, dan memicu evakuasi massal hingga jutaan penduduk. Hawaii juga mengalami gelombang setinggi 1,5 hingga 1,8 meter, yang menyebabkan penutupan pelabuhan dan pantai serta kemacetan lalu lintas saat warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Seiring dengan meredanya ancaman gelombang besar, beberapa negara dan wilayah telah menurunkan atau membatalkan peringatan tsunami mereka.
Menurut laporan dari CBS News dan ITV News, Hawaii, Amerika Serikat telah menurunkan peringatan tsunami menjadi imbauan (advisory) dan kemudian membatalkannya setelah "all-clear" dinyatakan. Di Pantai Barat Amerika Serikat (California, Oregon, Washington), sebagian besar imbauan telah dicabut, dan peringatan untuk negara bagian Washington juga telah dicabut.
Jepang juga telah menurunkan tingkat peringatan mereka menjadi imbauan. Lalu, otoritas di Rusia (Kamchatka dan Kepulauan Kuril) telah membatalkan peringatan tsunami untuk wilayah mereka.
3. Erupsi Gunung Berapi.
Beberapa jam setelah gempa, Gunung Klyuchevskoy, salah satu gunung api tertinggi dan paling aktif di Eurasia yang terletak di Semenanjung Kamchatka, dilaporkan meletus. Berita dari Live Science dan The Independent mengutip keterangan dari Pusat Geofisika Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia yang menyatakan "terlihat aliran lahar panas yang membara di lereng barat. Cahaya yang kuat di atas gunung berapi, ledakan."
Meskipun para ilmuwan dari Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyatakan bahwa gempa bumi dahsyat tersebut tidak secara langsung menyebabkan letusan dimulai, kemungkinan besar gempa tersebut "meningkatkan kekuatan letusan termasuk emisi abu."
4. Kerusakan Akibat Gempa.
Meskipun kekuatan gempa sangat besar, laporan kerusakan secara keseluruhan relatif ringan, terutama di wilayah Rusia. Associated Press (AP) melaporkan bahwa sebuah taman kanak-kanak di Petropavlovsk-Kamchatsky mengalami kerusakan, namun tidak ada anak-anak di dalamnya karena sedang direnovasi.
Pemeriksaan terhadap sekitar 600 bangunan apartemen di kota itu tidak menunjukkan perlunya evakuasi besar-besaran. Di luar Rusia, seperti yang dilaporkan oleh Times of India, beberapa pelabuhan dan bangunan juga mengalami kerusakan minor akibat gelombang tsunami. Meskipun demikian, berkat kesiapan dan peringatan dini, dampak kerusakan struktural yang parah dapat diminimalisir.
5. Paus Terdampar.
Fenomena lain yang dilaporkan oleh Newsweek dan The Financial Express adalah terdamparnya beberapa ekor paus di pantai Jepang, khususnya empat paus yang terlihat di Pantai Hirasuna di Chiba. Kejadian ini terjadi setelah gelombang tsunami menghantam pesisir Jepang. Para ahli menduga bahwa perubahan tiba-tiba pada ketinggian air dan arus laut yang kuat akibat tsunami dapat mengganggu orientasi hewan laut, menyebabkan mereka terdampar.
6. Operasi Medis Berlanjut Saat Gempa.
Salah satu kisah keberanian yang menonjol adalah tindakan tim medis di Petropavlovsk-Kamchatsky, Rusia. Seperti yang diliput oleh Livemint dan Hindustan Times, sebuah video viral menunjukkan para dokter dengan tenang melanjutkan operasi bedah kritis pada pasien meskipun ruang operasi bergetar hebat akibat gempa berkekuatan Magnitudo 8,8.
Menteri Kesehatan regional, Oleg Melnikov, memuji dedikasi tim yang tetap fokus pada keselamatan pasien hingga operasi selesai dan pasien dalam kondisi stabil. Momen ini menjadi simbol ketenangan dan profesionalisme yang luar biasa di tengah krisis.
7. Gempa Susulan dan Karakteristik Gempa.
Setelah gempa utama berkekuatan Magnitudo 8,8, tercatat puluhan gempa susulan, dengan beberapa di antaranya mencapai Magnitudo 6,9. Berdasarkan laporan dari RFE/RL (Radio Free Europe/Radio Liberty) dan Associated Press (AP), gempa ini merupakan jenis gempa bumi dangkal yang terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng pada Palung Kurile-Kamchatka, bagian dari Cincin Api Pasifik yang sangat aktif secara seismik.
Gempa ini menjadi salah satu yang terkuat yang pernah tercatat di wilayah tersebut sejak gempa tahun 1952. Karakteristik gempa dangkal ini, meskipun terjadi di wilayah yang jarang penduduknya, memiliki potensi untuk menghasilkan gelombang tsunami yang signifikan dan memicu aktivitas geologi lainnya seperti letusan gunung berapi.
(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Alert! Gempa M 8,7 Guncang Rusia, Ancaman Tsunami di Jepang-Pasifik