Utang Jatuh Tempo Pemerintah Bengkak Jadi Rp833 T di 2026

5 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Profil utang jatuh tempo pemerintah mengalami kenaikan pada 2026 dari sebelumnya Rp 803,19 triliun berdasarkan data per 30 April 2024, menjadi Rp 833,96 triliun berdasarkan catatan per 2025.

Sementara itu, untuk data pada tahun ini masih tetap sama, yakni Rp 800,3 triliun. Namun, tahun-tahun setelah 2026, yakni seperti 2027 masih di atas Rp 800 triliun, barulah setelahnya mulai mengalami penurunan konsisten hingga 2033 di bawah Rp 500 triliun.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Suminto menjelaskan, khusus untuk 2026, profil utang jatuh tempo pemerintah mengalami kenaikan karena efek 2 faktor, yakni kurs serta penerbitan utang baru yang jatuh tempo pada 2026.

"Satu ada faktor kurs, dan kedua ada faktor issuance baru yang jatuh tempo di 2026," kata Suminto kepada CNBC Indonesia, Senin (7/7/2026).

Adapun profil utang jatuh tempo terbaru pemerintah mulai 2027 adalah Rp 821,60 triliun, lebih tinggi dari catatan sebelumnya yang senilai Rp 802,61 triliun. Lalu, pada 2028 menjadi Rp 794,42 triliun dari catatan sebelumnya Rp 719,81 triliun.

Periode setelahnya, yakni 2029 menjadi hanya senilai Rp 749,71 triliun, pada 2030 menjadi Rp 636,05 triliun, 2031 menjadi Rp 526,37 triliun, 2032 menjadi Rp 443,13 triliun, 2033 menjadi Rp 419,09 triliun, dan pada 2034 kembali naik sedikit menjadi Rp 520,72 triliun.

Pada 2035, utang jatuh tempo pemerintah kembali menurun menjadi Rp 369,94 triliun dan berlanjut semakin rendah pada 2036 menjadi Rp 220,84 triliun.

Dalam keterangan profil utang jatuh tempo pemerintah terbaru ini, disebutkan sudah termasuk SBN SKB Covid-19 SBN SKB Covid dengan jadwal jatuh tempo 2025 sebesar Rp 100,00 triliun, 2026 senilai Rp 154,50 triliun, 2027 Rp 210,50 triliun, 2028 Rp 208,06 triliun, 2029 menjadi Rp 107,50 triliun, dan 2030 tersisa Rp 56,00 triliun, sehingga totalnya Rp 836,56 triliun


(arj/mij)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Sri Mulyani Bantah Mundur Dari Kabinet

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |