Wamen Investasi Klaim Preman Pengganggu Investasi Turun

4 hours ago 1

CNN Indonesia

Kamis, 19 Jun 2025 20:08 WIB

Wamen Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu menyebut kasus premani yang mengganggu para investor telah jauh menurun. Wamen Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu menyebut kasus premanisme yang mengganggu para investor telah jauh menurun. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).

Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Menteri (Wamen) Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu menyebut kasus preman yang mengganggu para investor telah jauh menurun.

Penurunan itu ia ketahui dari laporan para kapolda di sejumlah daerah.

"Setiap minggu teman-teman kapolda kasih report, cerita sudah mulai jauh menurun kondisionalnya sekarang," kata Todotua di Jakarta, Kamis (19/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebut pemerintah secara tegas memberantas masalah premanisme yang mengganggu iklim investasi di tanah air.

Todotua menyampaikan persoalan keamanan terkait dengan biaya perizinan ilegal selalu menjadi pembahasan dengan para investor, baik di dalam negeri maupun asing.

"Karena kita tegas berbicara investasi, ini kita juga road show keluar ketemu sama investor, yang diomongin hal-hal yang kayak begini," ujar Todotua.

Ia menjelaskan, salah satu kasus premanisme yang juga menjadi perhatian Todotua adalah perkara pemalakan proyek pembangunan pabrik Chandra Asri Alkali (CAA) sebesar Rp5 triliun yang melibatkan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cilegon dan beberapa ormas.

Menurutnya, kasus tersebut sedang berjalan proses hukumnya. Ia juga menyebut selalu berkoordinasi dengan kapolda setempat dan saat ini keadaannya mulai kondusif.

Lebih lanjut, Todotua menegaskan bahwa pemerintah akan selalu menindaklanjuti laporan premanisme. Menurutnya, pemerasan seperti ini akan membuat investor mengundurkan diri untuk bekerja sama dengan Indonesia.

"Karena kita bisa hitung ya kan, cost yang terjadi dengan yang namanya premanisasi, perizinan-perizinan ini, apa lah semua-semuanya ini. Ini angkanya 15-20 persen, gimana orang mau kumpul di negara kita," imbuh Todotua.

[Gambas:Video CNN]

(agt/sfr)

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |