REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Waskita Karya (Persero) Tbk mencatat tengah mengerjakan 65 proyek infrastruktur aktif hingga September 2025. Proyek-proyek tersebut meliputi pembangunan jalan tol, bendungan, sistem irigasi, serta fasilitas publik seperti rumah sakit dan sekolah.
Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita menyebut total Nilai Kontrak Baru (NKB) perusahaan mencapai Rp5,6 triliun per Oktober 2025. Angka itu sebagian besar berasal dari proyek Sumber Daya Air (SDA) yang sejalan dengan kebijakan pemerintah memperkuat ketahanan pangan dan energi.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.“Baru-baru ini kami mengerjakan proyek Karian Dam–Serpong Conveyance System senilai Rp484,3 miliar dan DI Komering Sub DI Lempuing Fase 3 senilai Rp318,5 miliar,” kata Ermy di Jakarta, Selasa (4/11/2025).
Dari sisi konektivitas, Waskita Karya terlibat dalam sejumlah proyek strategis nasional seperti Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi, Tol IKN Seksi 3B, dan LRT Jakarta Fase 1B. Untuk infrastruktur air, perusahaan mengerjakan Bendungan Mbay di Nusa Tenggara Timur dan Bendungan Jragung di Jawa Tengah.
Ermy menjelaskan, sektor SDA menjadi pilar penting bagi pembangunan nasional. Sejak 2015, Waskita mengerjakan 28 proyek bendungan dan 22 proyek irigasi, di antaranya Bendungan Temef (NTT), Tapin (Kalsel), Way Sekampung (Lampung), dan Irigasi Rentang (Jabar). “Pembangunan bendungan dan irigasi memberi efek berantai bagi ekonomi daerah, dari peningkatan produktivitas pertanian hingga tumbuhnya kegiatan UMKM,” ujarnya.
Saat ini terdapat sembilan bendungan yang masih dalam tahap konstruksi, termasuk Mbay, Jragung, Tiga Dihaji, dan Rukoh. Adapun 13 proyek irigasi masih berjalan, di antaranya Irigasi Cibaliung (Jabar), Belitang Lempuing (Sumsel), dan Irigasi Wanam (Papua Selatan).
Selain fokus pada proyek air dan konektivitas, Waskita Karya juga mengerjakan infrastruktur sosial. Dalam lima tahun terakhir, perusahaan membangun 20 fasilitas kesehatan, termasuk RSUD Tigaraksa (Tangerang), RSUP Fatmawati, RS Cipto Mangunkusumo, dan RSUD Akhmad Berahim (Kaltara). “Peningkatan fasilitas kesehatan di daerah menjadi bagian dari upaya pemerataan layanan publik,” ujar Ermy.
Di sektor pendidikan, Waskita merampungkan pembangunan Gelanggang Inovasi dan Kreasi UGM, Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), dan Politeknik Negeri Malang. Menurut Ermy, infrastruktur pendidikan berperan penting memperluas akses belajar dan mendukung pengembangan sumber daya manusia.
Ermy menambahkan, perusahaan menjalankan restrukturisasi bisnis yang mulai efektif sejak Oktober 2024 untuk memperkuat arus kas dan efisiensi operasional.
Waskita juga menerapkan empat strategi utama, yaiti memperluas pasar proyek pemerintah dan swasta, menjaga mutu konstruksi agar mendapat pemesanan ulang, menekan biaya melalui teknologi Building Information Modelling (BIM) dan Artificial Intelligence (AI), serta memperkuat kompetensi tenaga kerja.
“Optimalisasi sumber daya dan efisiensi menjadi fokus utama agar proyek berjalan tepat waktu, efisien, dan bermanfaat luas bagi masyarakat,” kata Ermy.

5 hours ago
2











































