Wisatawan Asal Bandung Didiskriminasi di Jendela Bali Resto GWK Bali, Diperlakukan Seperti Pencuri

8 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kejadian tidak mengenakan dialami seorang wisatawan asal Bandung saat sedang berlibur ke Bali bersama keluarganya. Saat berkunjung ke Jendela Bali Resto di kawasan wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK), dia mengaku diperlakukan diskriminasi dengan wisatawan asing. Bahkan, dia diperlakukan seperti pencuri dan diteriaki kasir karena dituding tidak membayar makanan yang dipesan.

Kasus itu viral setelah wisatawan tersebut membuat video yang mengungkapkan peristiwa tidak mengenakan tersebut. Sontak saja video yang pertama kali diunggah akun TikTok @Mamaghan pun mendapatkan sorotan netizen yang mayoritas mengecam tindakan Jendela Bali Resto.

Kisah pengunjung tersebut pun memicu kemarahan publik karena dugaan diskriminasi layanan antara wisatawan lokal dengan wisatawan asing. Dalam unggahannya, ia menceritakan kronologi kejadian.

"Dari awal datang, sy dilayani oleh mbak dan mas waiters.. mereka ramah dan membantu sy mencari tempat duduk. walaupun yg diutamakan dan didahulukam adalah bule bule sy tidak masalah, sy memaklumi itu."

"Akhirnya sy makan dimeja kaca dikasih kursi, lorong pantry.. tempatnya tidak nyaman sama sekali karna sy membawa bayi, saya sabar dan tidak complaint. sy malah berterima kasih kepada mas nya yg sdh mencarikan sy tempat agar kami bisa segera makan karena makanan kami sudah siap."

Korban merawikan, awalnya saat datang ke restoran tersebut dia tidak mempermasalahkan pihak restoran memprioritaskan turis asing yang lebih dulu diberi tempat duduk. Namun dia mengaku kecewa saat keluarganya hanya diberi tempat makan seadanya di lorong dekat dapur yang sempit.

“Bahkan ia tetap bersikap ramah meski akhirnya hanya diberi tempat makan di lorong pantry yang sempit dengan meja kaca dan kursi seadanya,” tulis akun tersebut.

Pelayanan yang buruk tidak berhenti sampai di sana. Situasi kian memanas saat proses pembayaran di kasir. Pengunjung itu mengaku telah melakukan pembayaran melalui QRIS dan sudah menunjukkan bukti transfer dari mobile banking serta email ke kasir restoran. Tetapi kasir itu bersikap tidak baik.

"Selesai makan sy kekasir untuk membayar, sy scan kode QR yg ibu2 kasir beri kesaya.. setelah berhasil membayar sy memperlihatkan kepada ibu itu, ibu itu mengeluh tidak ada resi keluar, tidak ada pembayaran masuk, menuduh sy belum melakukan pembayaran dan memaksa sy melakukan transaksi kedua kali. sy menolak karena merasa saldo sy sudah terpotong dan status pembayaran sy sudah berhasil. karna suami tidak nyaman melihat sy diteriaki, suara sy tidak didengar, bahkan bukti sy tidak dilihat sama sekali."

"Saya sudah membayar melalui QRIS tapi kasir mengatakan tdk ada uang masuk. Sy tunjukan bukti transfer melalui aplikasi mobile banking & email tetapi kasir tidak mau melihat dan tidak mau mendengar sama sekali," tulisnya di TikTok.

Bahkan kasir restoran itu memaksanya melakukan pembayaran ulang karena berdalih sistem restoran tidak mencatat transaksi pertama. Sang suami yang mendengar keributan pun meminta menghubungi manajer hotel atau call center bank. Tetapi kasir disebut bersikap tidak sopan dan berbicara dengan nada tinggi, bahkan menolak memberikan solusi yang layak.

"Kasir hanya memaksa sy mengulang transaksi/membayar 2x, menjanjikan uang sy sebelumnya akan kembali dalam 2 jam Kasir tidak percaya sy bahkan menuduh sy belum membayar. kasir berbicara dengan intonasi tinggi dan kasar MENERIAKI SY.. "GAK ADA PEMBAYARAN MASUK"," lanjutnya.

Insiden itu membuat pengunjung tersebut tertahan di restoran selama 1,5 jam. Bersama keluarga dan seorang bayinya. Situasi makin memanas saat kasir bersikap tidak sopan, berbicara dengan intonasi tinggi, bahkan menolak menghubungi manajer maupun call center bank.

"Suami minta bertemu manager.. tetap tidak ada penyelesaian.. kami harus menunggu sampai jam 3.20 sore untuk bisa keluar dari resto. sungguh ironis resto sebesar ini tidak punya penyelesaian masalah yg baik. sampai sy pulang ibu kasir tidak meminta maaf."

"Saya merasa dipermalukan dihadapan orang banyak, karna dia meneriaki sy dengan keras dan didengar tamu lain yg sama2 ingin membayar. sy berharap resto bisa memperbaiki sistem dengan lebih baik agar kejadian yg menimpa sy tidak terulang kembali. dan saya berharap ibu kasir bisa lebih menghargai org lain tanpa diskriminasi sosial."

Video itu pun viral dan membuat marah netizen. Kolom komentar Instagram Jendela Bali Resto GWK pun dibanjiri kritikan, kecaman, hingga makian dari netizen. Tidak sedikit yang berkomentar sinis karena restoran di Bali, khususnya Jendela Bali Resto diskriminasi kepada turis lokal, tetapi menyambut turis asing seperti raja.

"HAII BUAT YG NYARI RESTO DI BALI JGN KE SINI YA, ONLY TOURIST KALO KM ORG LOKAL BKAL KURANG RAMAH NNTI NYA DEMI KENYAMANAN BERSAMA GAIS MENDING JGN COBA COBA," tulis netizen @harumseka** di kolom komentar postingan Instagram Jendela Bali Resto.

"Jendela rasisme. Bawa anak bayi dikasih di lorong demi tamu bule tercinta," tulis akun @wns**.

Bahkan sejumlah netizen menyerukan untuk memberikan penilaian bintang 1 di Google Maps Jendela Bali Resto. "Tidak ramah bintang 1 ke google maps nya yukkkk,"  tulis netizen lain.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |