10 Provinsi yang Paling Sering Dilanda Banjir, Gak Ada Jakarta

7 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Tahun ini musim hujan terjadi lebih panjang dari tahun-tahun sebelumnya. Diperkirakan curah hujan akan terus berlanjut hingga bulan Oktober nanti.

Musim hujan identik dengan bencana banjir. Aliran sungai yang tidak mampu menampung derasnya debit air ditambah dengan banyaknya sampah yang menyumbat menyebabkan luapan sungai membanjiri area pemukiman. Minimnya daerah serapan juga bisa memicu banjir.

Tidak sedikit warga yang menganggap musim hujan sebagai sebuah momok yang mendebarkan, terutama warga yang bermukim di daerah sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS). Mereka sudah terbiasa untuk berjaga-jaga akan menghadapi banjir tiap curah hujan ekstrim melanda.

Warga melintasi banjir yang melanda Perumahan Villa Nusa Indah 1, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)Foto: Warga melintasi banjir yang melanda Perumahan Villa Nusa Indah 1, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Warga melintasi banjir yang melanda Perumahan Villa Nusa Indah 1, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Berdasarkan prediksi cuaca bulanan terbaru, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG )memperkirakan bahwa kondisi curah hujan dengan kategori atas normal masih akan berlanjut di sebagian wilayah hingga Oktober 2025.

Oleh karena itu, BMKG menyatakan konfirmasi kembali bahwa musim kemarau tahun 2025 cenderung akan memiliki durasi yang lebih pendek dibandingkan dengan normalnya dengan sifat hujan di atas normal.

Dilansir dari situs resmi BMKG, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa kemunduran awal musim kemarau tahun ini terutama disebabkan oleh kondisi curah hujan yang lebih tinggi dari biasanya (Atas Normal) selama periode April hingga Mei 2025, yang seharusnya merupakan masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

Banjir Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)Foto: Banjir Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Banjir Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Hingga awal Juli 2025 ini saja, sudah terjadi 1160 bencana banjir yang tersebar di berbagai titik di penjuru Indonesia. Banyak dari banjir tersebut yang merusak rumah warga. Beberapa bahkan ada yang menelan korban jiwa.

Berikut adalah 10 provinsi yang paling sering mengalami banjir selama paruh pertama 2025 ini, dilansir dari Geoportal Data Bencana Indonesia Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Data yang diambil adalah kejadian banjir Januari-Juli 2025. 

Provinsi-provinsi di pulau Jawa menempati tiga peringkat teratas dalam daftar ini.

Jawa Barat menjadi provinsi yang paling sering dilanda banjir, yakni 127 kali. Di posisi kedua dan ketiga terdapat Jawa Timur dan Jawa Tengah dengan frekuensi banjir sebanyak 124 dan 99, secara berurutan.

Awal Maret 2025, wilayah Jawa Barat termasuk Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten Bekasi, Karawang, Cianjur, Sukabumi, dan Cianjur dilanda banjir. Kota dan Kabupaten Bekasi sempat dilanda banjir hingga ketinggian 3,5m, merendam ribuan rumah dan menyebabkan lebih dari 52.000 orang terdampak di Bekasi saja.

Ketujuh provinsi selanjutnya merupakan provinsi yang berada di luar pulau Jawa. Peringkat keempat ditempati oleh Riau yang sudah 70 kali dilanda banjir, disusul oleh Sulawesi Tengah pada peringkat kelima dengan riwayat 66 kali banjir selama awal 2025 ini.

Pada awal Januari 2025, terjadi banjir di Muara Enim, Sumatra Selatan, yang merendam lebih dari 2.100 rumah. Situasi ini sempat memicu status siaga darurat hingga Maret. Dalam daftar ini, Sumatra Selatan menempati peringkat ke-sembilan.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]

(mae)

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |