REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Zuhud seringkali disalahpahami sebagai sikap menolak dunia secara total atau hidup dalam kemiskinan. Padahal, hakikat zuhud sebenarnya terletak pada kondisi hati, yaitu melepaskan ketergantungan dan kecintaan yang berlebihan terhadap hal-hal duniawi, seperti harta, kekuasaan, dan pujian manusia.
Seorang yang zuhud tidak menjadikan dunia sebagai tujuan akhir, melainkan hanya sebagai jembatan atau sarana untuk menggapai kehidupan akhirat yang kekal. Dengan kata lain, zuhud adalah sikap seimbang yang memungkinkan seseorang untuk tetap menjalankan aktivitas duniawi, tetapi hatinya senantiasa terikat kepada Allah SWT.
Dalam Alquran Surah al Qashash, Allah berfirman begini,
وَٱبْتَغِ فِيمَآ ءَاتَىٰكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ ٱلْءَاخِرَةَ ۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِن كَمَآ أَحْسَنَ ٱللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ ٱلْفَسَادَ فِى ٱلْأَرْضِ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلْمُفْسِدِينَ
wabtagi fīmā ātākallāhud-dāral-ākhirata wa lā tansa naṣībaka minad-dun-yā wa aḥsing kamā aḥsanallāhu ilaika wa lā tabgil-fasāda fil-arḍ, innallāha lā yuḥibbul-mufsidīn
77. Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
Sikap zuhud membawa ketenangan batin yang mendalam dan membebaskan seseorang dari rasa khawatir berlebihan terhadap kehilangan materi atau euforia yang berlebihan saat mendapatkan kekayaan.
Seseorang yang zuhud akan merasa cukup dengan apa yang Allah berikan dan tidak tamak pada harta orang lain. Mereka tetap bekerja keras dan memanfaatkan rezeki yang halal, namun tidak dikuasai oleh ambisi duniawi yang dapat melalaikan ibadah.
Dengan demikian, zuhud bukanlah penolakan terhadap kenikmatan dunia, melainkan manajemen hati agar kekayaan dunia tidak menguasai dan menjauhkan diri dari Sang Pencipta.