Ahli Ungkap Bulan Simpan Harta Karun Rp 16.250 Triliun

19 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Bulan ternyata mengandung harta karun yang sangat berharga. Nilainya lebih dari US$1 triliun (Rp 16.200 triliun) dan bisa ditambang.

Sebuah penelitian dari peneliti independen Jayanth Chennamangalam dan timnya mengatakan terdapat 6.500 kawah dari 1.300 kawah yang terdapat di Bulan tercipta karena asteroid yang mengandung platinum, dikutip dari Futurism, Jumat (13/6/2025).

Namun daya tariknya bukan sekedar jumlah kekayaannya. Menurut para peneliti, ini terkait hasil penambangan bijih yang bisa digunakan untuk menelusuri luar angkasa.

Chennamangalam menjelaskan penelitian luar angkasa sekarang didanai oleh uang negara. Jika hal itu bisa dimonetisasi dengan sumber daya luar angkasa, akan ada investasi dari perusahaan swasta.

"Aplikasi praktisnya sangat sedikit dan sebagian besar dibiayai uang pembayar pajak, artinya pendanaan bergantung pada kebijakan pemerintah," jelasnya.

"Jika kita bisa memonetisasi sumber daya luar angkasa, baik Bulan atau asteroid, perusahaan swasta akan berinvestasi pada eksplorasi tata surya," dia menambahkan.

Pertanyaan berikutnya adalah apakah pertambangan di Bulan untuk keuntungan dianggap legal. Sejauh ini aturan terkait hal itu hanya ada pada Perjanjian Luar Angkasa yang ditandatangani 1967, yang melarang negara manapun mengklaim objek antariksa termasuk Bulan.

Namun,  mengutip para ahli menyebutkan aturan itu memiliki celah. Pemerintah masih bisa mengklaim hak lisensi untuk dapat mengekstraksi sumber daya.

NASA, lembaga antariksa dari Amerika Serikat (AS), merilis peraturan sukarela soal eksplorasi ruang angkasa, Artemis Accords. Aturan itu tidak memiliki kewenangan untuk menegakkannya dan bersifat simbolis.

Aturan itu menetapkan soal badan antariksa, baik milik pemerintah dan swasta, harus beroperasi untuk penemuan ilmiah, ekstraksi sumber daya dan transparansi operasional. Dalam laporan Futurism sebelumnya menyebutkan aturan tersebut terinspirasi dari perjanjian tahun 1967.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Asteroid Besar Hantam Bumi 2032, NASA Akhirnya Buka Suara

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |