Ahli Ungkap Misteri Kuburan Mewah Pangeran Es Berusia 1.350 Tahun

1 day ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah temuan tak biasa berhasil diungkap oleh para arkeolog di Jerman. Sebuah makam bocah laki-laki yang terkubur selama 1.300 tahun lalu berhasil ditemukan.

Dijuluki Pangeran Es dari Mattsies, jasad seorang anak ini ditemukan pada tahun 2021 oleh tim dari Kantor Negara Bagian Bavaria untuk Pelestarian Monumen (BLfD) di dekat desa Mattsies, Bavaria, Jerman.

Mengutip Live Science, penemuan ini tidak hanya menarik sisi sejarah, tetapi juga teknik pengawetan dan barang-barang kuburan yang menyertainya. Dalam makam tersebut terdapat kekayaan langka seperti pedang kecil, pakaian sutra, dan salib emas.

Selain itu, beberapa barang kuburan termasuk baskom perunggu, sisir, mangkuk kayu, dan cangkir minum dengan perlengkapan perak diletakkan di atas tikar anyaman di kaki jenazah.

Menurut analisis baru, makam itu menunjukkan bahwa sang anak berasal dari keluarga bangsawan setempat yang kaya raya. 

Penggalian makam dengan proses pembekuan

Para arkeolog telah memulai pencairan makam abad ke-7 seorang anak laki-laki elit yang untuk pertama kalinya secara ilmiah, dipindahkan dari lokasi penemuannya dalam satu blok yang membeku seketika. (Dok. thehistoryblog)Foto: Para arkeolog memulai pencairan makam Pangeran Es dari abad ke-7. (Dok. thehistoryblog)

Lantaran struktur makam yang tertutup rapat dan sulit digali, para arkeolog pun melakukan metode pembekuan dengan nitrogen cair. Itulah mengapa makam anak kecil tersebut dijuluki pangeran es.

Para arkeolog membekukan ruang pemakaman dengan cepat untuk menggali isinya dalam satu blok selama 14 jam.

Penelitian terbaru mencakup studi anatomi yang memperkirakan anak laki-laki itu berusia sekitar 1,5 tahun saat meninggal, dan penanggalan radiokarbon yang menunjukkan bahwa ia meninggal antara tahun 670 masehi dan 680 masehi.

Analisis isotop strontium pada email giginya menunjukkan bahwa ia lahir di wilayah tersebut dan sebagian besar minum ASI.

Sementara itu, analisis DNA-nya menunjukkan bahwa anak laki-laki itu bermata biru dan berambut terang. Studi tersebut juga menunjukkan bahwa ia meninggal karena infeksi telinga yang kronis.

"Kematian anak laki-laki tersebut pasti mengejutkan keluarganya yang terpandang di daerah itu. Pihak keluarga tampaknya berupaya keras untuk memberikan anak itu pemakaman yang sesuai dengan status sosialnya. Langit-langit batu dan dinding ruang pemakaman tertutup rapat terhadap sedimen, sehingga seluruh pemakaman berada dalam kondisi sangat baik," demikian kata sebuah pernyataan.

Makam yang mewah

Penelitian terbaru mengungkap bahwa jenazah anak itu dibaringkan di atas selimut bulu di dalam kamar dan salah satu pakaian anak laki-laki itu adalah kemeja lengan panjang yang terbuat dari linen dan dihias dengan potongan-potongan sutra. Saat itu, sutra hanya dipakai kalangan bangsawan Kekaisaran Bizantium, dan itu adalah simbol status yang langka. Pengawetan kain yang luar biasa karena kuburan yang tertutup rapat menjadikannya penemuan yang lebih luar biasa, kata para peneliti.

Para arkeolog juga menemukan sisa-sisa buah kemiri, apel, dan pir dalam makam tersebut. Serta ada juga tulang babi yang dulunya dianggap arkeolog sebagai tulang anjing, sebagai bagian dari ritual perjamuan pemakaman.

Penyelidikan juga menunjukkan bahwa bangunan tempat Pangeran Es ditemukan telah direnovasi dua kali pada tahun-tahun setelah pemakamannya, yang menunjukkan bahwa situs tersebut digunakan dalam jangka waktu lama sebagai tempat mengenang orang yang meninggal.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Preventive Care Jadi Arah Baru Bisnis Layanan Kesehatan

Next Article Arkeolog Temukan Makam Dukun Sakti yang Layani Istana Firaun

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |