Aksi Liar RISE: Harga Melonjak Hampir 1.000%, Bagi Saham Bonus Jumbo

1 hour ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten properti milik Hermanto Tanoko PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE) kembali menjadi sorotan, setelah mengumumkan rencana pembagian saham bonus yang bersumber dari kapitalisasi Tambahan Modal Disetor. Aksi korporasi ini akan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 8 Januari 2026.

Perseroan mengusulkan pembagian saham bonus sebanyak-banyaknya sebesar Rp 525 miliar dari total tambahan modal per tanggal 31 Desember 2024, yang tercatat Rp 567 miliar.

Dengan nilai nominal per lembar saham Rp 100, maka jumlah saham bonus yang bisa diterbitkan mencapai maksimal 5,253,600,000 lembar, yang berpotensi menjadikan total saham beredar mencapai 16,198,600,000 lembar. Rasio sementara pembagian saham bonus ditetapkan sebesar 25 saham lama : 12 saham baru.

Dengan rasio tersebut, investor setidaknya perlu memiliki 4 lot saham RISE untuk mendapatkan 1 lot saham bonus. Selain itu, saham bonus tidak perlu ditebus, karena akan dibagikan secara otomatis kepada seluruh pemegang saham yang masih tercatat dalam Daftar Pemegang Saham hingga 21 Januari 2026.

Saham bonus ini juga ditetapkan bernilai nominal Rp 100 per lembar, sehingga bagi pemegang saham yang menerima saham bonus, average kepemilikan akan otomatis menurun, menyesuaikan dengan bertambahnya jumlah saham. Sedangkan, distribusi saham bonus akan dilakukan pada 9 Februari 2026 melalui Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Sementara itu, pergerakan saham RISE sendiri mencatat penguatan signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Menurut data historis, pada tanggal 21 November 2025 saham ditutup di level Rp 11.675. Dalam tiga bulan terakhir saham RISE tercatat naik 992%.

Perseroan menyebut bahwa pembagian saham bonus bertujuan memperkuat struktur permodalan sekaligus meningkatkan likuiditas perdagangan saham RISE di Bursa Efek Indonesia.

Dengan jumlah saham beredar yang membesar serta distribusi kepada seluruh pemegang saham secara proporsional, perseroan berharap dapat memperlebar basis pemegang dan memperkuat aktivitas perdagangan.

Sejalan dengan optimisme perseroan terhadap prospek dan ekspansi ke depan, saham bonus ini diharapkan mampu mempertebal likuiditas, menambah minat investor baru, dan memperkuat struktur modal. Namun,Keputusan final terkait jumlah, nilai, dan rasio saham bonus akan ditetapkan dalam RUPSLB 8 Januari 2026, dan perseroan menegaskan bahwa data yang diberikan saat ini bersifat usulan dan dapat berubah sesuai hasil keputusan resmi.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |