‘Apa Tujuan Perang di Gaza Saat Ini? Untuk Apa Para pemuda Ini Mati?’

4 hours ago 4

Tentara Israel menangisi rekan mereka yang tewas dalam operasi darat di Jalur Gaza, saat upacara pemakamannya di dewan regional Gezer Israel, 27 April 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV— Penulis Israel Amir Tibon mengkritik pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu atas kegagalannya dalam menyelamatkan para tawanan Israel yang ditahan oleh Hamas, dengan mengatakan bahwa masyarakat Israel harus bertanya: "Apa tujuan perang di Gaza saat ini? Untuk apa para pemuda ini mati?

Dikutip dari Aljazeera, Senin (9/6/2025), Tibon menulis dalam artikelnya di Haaretz bahwa sejak Israel melanggar gencatan senjata pada Maret, 20 tentaranya telah terbunuh, yang sama dengan jumlah tawanan yang seharusnya bisa diselamatkan.

Dia menambahkan bahwa Israel berada di persimpangan jalan tiga bulan yang lalu khususnya sejak awal Maret dan memiliki dua pilihan yaitu yang pertama adalah beralih dari fase pertama perjanjian gencatan senjata dengan Hamas pada bulan Januari ke fase kedua, yang seharusnya mencakup pembebasan semua tahanan yang tersisa dan mengakhiri perang yang dimulai pada Oktober 2023.

Opsi kedua adalah melanggar gencatan senjata dan melanjutkan perang, seperti yang dinyatakan dalam artikel tersebut.

Sang Penulis mengatakan bahwa jika pemerintah Netanyahu mengadopsi opsi pertama, 20 tahanan Israel yang masih hidup akan kembali ke rumah dan dapat dibebaskan sebelum Paskah Yahudi, yang tinggal dua bulan lagi.

Pemerintah memilih opsi lain, yaitu memulai kembali perang, yang sebagian besar bermotif politik.

BACA JUGA: Rudal Houthi Bernamakan Pedang Nabi SAW Hantam Israel: Takbir di Yerusalem, Pujian di Medsos 

Namun Tibon mengatakan keputusan untuk mengembalikan para tahanan dan mengakhiri perang di Gaza seperti yang disyaratkan dalam perjanjian gencatan senjata tahap kedua akan menjadi akhir dari koalisi yang berkuasa di Israel.

Yaitu dengan mundurnya para ekstremis seperti Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir.

Karena alasan ini, perang di Gaza diperbarui tiga bulan lalu, dan sejak saat itu, hanya Aidan Alexander, yang juga memiliki kewarganegaraan Amerika Serikat, yang telah dibebaskan dari tahanan Israel yang masih hidup.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |