AS Jadi Negara Paling Banyak Tarik Utang ke China, RI Juga?

Jakarta, CNN Indonesia --

Amerika Serikat (AS) menjadi negara yang paling banyak meminjam atau menarik utang ke China. Hal itu diketahui dari riset AidData.

Labotarium riset Universitas William & Mary AS itu menyebut ada perpindahan prioritas China dalam memberikan pinjaman. China yang sebelumnya fokus memberi utang ke negara berkembang, saat ini mulai meningkatkan pemberian utang ke negara-negara maju.

"Di antara sejumlah temuan, AS telah menerima lebih dari US$200 miliar untuk hampir 2.500 proyek dan aktivitas yang bisa ditemukan secara virtual di setiap negara bagian," tulis AidData di situs resmi mereka, Selasa (18/11).

Riset itu menyebut AS sudah menarik utang dari China US$202 miliar selama 2000-2023. Jumlah itu setara Rp3.367 triliun (asumsi kurs Rp16.671 per dolar AS).

Rusia menempati urutan kedua dengan total utang ke China US$172 miliar atau Rp2.867 triliun. Urutan ketiga ditempati Australia dengan utang mencapai US$130 miliar atau Rp2.167 triliun.

Lalu, berapa utang Indonesia ke China?

AidData mencatat Indonesia punya utang ke China US$61 miliar atau Rp1.016 triliun. Indonesia menduduki peringkat ke-9 daftar negara dengan utang terbanyak ke China.

AidData menyebut tidak ada negara lain di dunia ini yang menerima pinjaman dari China dibanding AS.

Utang China yang diberikan ke AS diterima sejumlah perusahaan besar yang masuk kategori Fortune 500, seperti Amazon, AT&T, Verizon, Tesla, General Motors, Ford, Boeing, and Disney.

"Ini temuan yang luar biasa, mengingat AS telah memperingatkan negara-negara lain tentang bahaya akumulasi utang yang signifikan dari China dalam dekade terakhir, dan menuding China mempraktikkan 'diplomasi jebakan utang'," kata Direktur Eksekutif AidData Brad Parks.

[Gambas:Video CNN]

(dhf)