REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan layanan penyeberangan rute Bengkulu–Enggano kembali beroperasi optimal. KMP Pulo Tello berhasil sandar di Dermaga Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu, pada Ahad (6/7/2025) dini hari, setelah sempat terhenti akibat penyempitan dan pendangkalan alur pelayaran.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Heru Widodo, menegaskan bahwa kehadiran layanan penyeberangan di kawasan terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) seperti Pulau Enggano bukan sekadar fungsi transportasi, melainkan bagian dari strategi nasional untuk mewujudkan keadilan akses dan pemerataan ekonomi.
“Layanan ke Pulau Enggano mencerminkan komitmen kami untuk menjaga kesinambungan distribusi logistik, mobilitas penduduk, dan ketahanan sosial di daerah dengan keterbatasan infrastruktur,” ujar Heru dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (7/7/2025).
ASDP, lanjut Heru, mengapresiasi sinergi PT Pelindo dan Pemerintah Daerah yang terus melakukan pengerukan alur pelabuhan menggunakan tiga unit excavator, satu loader, dan tiga dump truck guna memastikan kelancaran layanan. Pengerukan akan terus dilanjutkan karena cuaca ekstrem di wilayah tersebut dapat menyebabkan akumulasi pasir di alur pelayaran.
“Alhamdulillah jalur dermaga berhasil dilalui kembali, dan kami juga mengapresiasi Pelindo yang menyiagakan satu kapal keruk secara jangka panjang untuk menjaga kelancaran arus kapal dan mencegah hambatan operasional,” lanjutnya.
Sebelum jalur dermaga bisa diakses, ASDP bersama Basarnas, Lanal Bengkulu, KPLP KSOP, Polair, dan nelayan setempat sempat melakukan proses naik-turun penumpang dan logistik secara terkoordinasi menggunakan kapal pendukung.
Sebagai bentuk dukungan kepada masyarakat, ASDP memberikan diskon hingga 50 persen bagi kendaraan logistik, seperti pengangkut hewan qurban dan hasil pertanian. Selain itu, penumpang yang sakit dan dirujuk ke rumah sakit rujukan, serta tenaga medis puskesmas dan pendamping dari Dinas Kesehatan, difasilitasi tiket gratis.
Untuk sementara, jadwal penyeberangan masih menyesuaikan dengan kondisi cuaca dan pelabuhan, serta bersifat tentatif mengikuti arahan dari Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD). Heru mengimbau penumpang hadir minimal satu jam sebelum keberangkatan dan membawa identitas diri.
Rute Bengkulu–Enggano berjarak 106 mil laut dengan waktu tempuh sekitar 12 jam. KMP Pulo Tello memiliki kapasitas 229 penumpang dan 22 kendaraan. Sepanjang Januari hingga Juni 2025, kapal ini telah mengangkut 3.695 penumpang dan 574 unit kendaraan, menjadikannya tulang punggung mobilitas dan logistik di wilayah tersebut.
Menurut Heru, kehadiran ASDP di lintasan perintis seperti Enggano merupakan bukti nyata komitmen BUMN mendukung kebijakan negara dalam membangun dari pinggiran.
“Kami akan terus hadir dan memberikan layanan terbaik, khususnya di daerah yang belum terjangkau transportasi reguler. Inilah wujud nyata peran ASDP dalam memperkuat kedaulatan konektivitas dan mendorong pertumbuhan wilayah 3T,” tegas Heru.