CNN Indonesia
Senin, 29 Sep 2025 20:19 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) mengeluhkan besarnya regulatory charge yang dibebankan kepada operator telekomunikasi. Pemerintah diminta adil dalam hal ini dengan memberlakukan aturan yang sama kepada pemain lainnya di industri terkait.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum ATSI Dian Siswarini usai Konferensi Pers Rapat Umum Anggota (RUA) ATSI 2025, di The Westin, Jakarta, Senin (29/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebut ekosistem digital tak hanya dihuni telekomunikasi, tetapi salah satunya adalah platform over the top (OTT). Menurutnya, para pemain OTT saat ini belum dikenakan regulatory charge, sementara mereka mendapatkan manfaat yang sangat besar.
"Jadi ini yang kami ingin usahakan bahwa pemerintah juga memperlakukan hal yang sama supaya jangan sampai regulatory charge ini terkonsentrasi di operator telekomunikasi saja, tetapi tentunya ke pemain-pemain yang lain juga adil. Adil kan sesuai dengan apa yang diberikan dan apa yang didapat seperti itu. Same service, same rule. apa namanya, istilahnya same playing field lah," kata Dian, dikutip dari Detikcom.
Regulatory charge merupakan biaya yang dikenakan kepada operator seluler (opsel) yang terdiri dari beberapa komponen, salah satunya adalah biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi.
Dia menyebut regulatory charge di Indonesia saat ini sangat tinggi mulai dari 12-14 persen dari total pendapatan kotor opsel. Ia menyarankan aturan ini diulas kembali, sehingga industri telekomunikasi bisa lebih berkembang dan sehat.
"Misalnya industri ini lebih berkembang, para operator ini bisa lebih sehat, sehingga dari profitability yang dihasilkan itu juga negara bisa mendapatkan pajak," tuturnya.
Dian mengatakan yang mendapatkan manfaat dari dunia telekomunikasi saat ini bukan cuma opsel, tetapi banyak pemain. Namun sayangnya, yang dikenakan regulatory charge terbesarnya hanya fokus terhadap operator.
"Kalau misalnya para pemain itu diberlakukan regulasi yang sama, saya yakin ini industri lebih sehat dan pemerintah pun bisa mendapatkan manfaat yang lebih banyak dan juga publik ya, masyarakat juga akan mendapatkan tentu saja layanan internet yang lebih baik," katanya.
"Emang betul ya sudah bertahun-tahun, tapi kelihatannya kita menaruh harapan kepada pemerintah, karena ini menurut saya bukan mengenai hanya industri tapi juga untuk pemerintah, untuk masyarakat dan untuk whole country," imbuhnya.
(lom/fea)