Awas PD3, Putin Pamer Rudal Nuklir Burevestnik

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia meningkatkan tensi dengan Barat setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan keberhasilan uji coba rudal jelajah bertenaga nuklir terbaru, 9M730 Burevestnik. Senjata yang diklaim "tak terkalahkan" ini disebut mampu menembus sistem pertahanan apa pun dan memiliki jangkauan hampir tak terbatas.

"Ini adalah rudal unik yang tidak dimiliki siapa pun di dunia," ujar Putin dalam pertemuan dengan para jenderal di pos komando perang Ukraina, seperti dikutip Kremlin, Minggu (26/10/2025). Ia menegaskan bahwa Rusia akan segera menyiapkan infrastruktur untuk pengerahan Burevestnik.

Menurut Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Jenderal Valery Gerasimov, rudal tersebut menempuh jarak 14.000 kilometer dan terbang selama sekitar 15 jam dalam uji coba yang dilakukan pada 21 Oktober.

"Uji ini menunjukkan kemampuan Burevestnik untuk mengalahkan sistem pertahanan anti rudal apa pun," katanya.

Langkah ini datang bersamaan dengan latihan besar-besaran pasukan nuklir strategis Rusia pekan lalu, mencakup peluncuran rudal balistik antarbenua Yars, rudal laut Sineva, dan rudal jelajah udara Kh-102.

"Modernitas kekuatan penangkal nuklir kami berada pada level tertinggi, bahkan lebih tinggi dari negara lain," kata Putin.

Pengumuman uji coba dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat dan NATO. Putin menegaskan bahwa Rusia "tidak akan pernah tunduk pada tekanan Barat" terkait perang di Ukraina. Ia juga memperingatkan bahwa jika Rusia diserang, responsnya akan "sangat serius, bahkan mungkin luar biasa."

Kremlin menegaskan bahwa sinyal ini ditujukan langsung ke Washington, terutama setelah Presiden AS Donald Trump mencabut sejumlah pembatasan terhadap penggunaan rudal jarak jauh oleh Ukraina.

"Pesan Putin jelas: Rusia tetap menjadi kekuatan militer global dan siap membalas setiap provokasi," ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada TV pemerintah.

Burevestnik, yang oleh NATO dijuluki SSC-X-9 Skyfall, pertama kali diumumkan pada 2018 sebagai respons atas penarikan sepihak AS dari Perjanjian Rudal Anti-Balistik (ABM) tahun 2001. Kini, dengan uji coba krusial yang diklaim sukses, Rusia menunjukkan bahwa proyek ambisius tersebut bukan lagi sekadar konsep.


(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Duduk Berdekatan, Ini Momen Prabowo Temui Putin di Istana Rusia

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |