Jakarta, CNBC Indonesia - Tim peneliti dari Jepang menggunakan superkomputer dan model sistem planet NASA untuk meramal akhir kehidupan di dunia. Makhluk di Bumi diperkirakan musnah karena kehabisan oksigen jauh lebih dulu sebelum Bumi hancur.
Kesimpulan tersebut didapatkan lewat 400.000 simulasi di superkomputer oleh sekelompok peneliti dari Toho University. Temuan kemudian dipublikasikan dalam laporan penelitian berjudul The Future Lifespan of Earth's Oxygenated Atmosphere di jurnal Nature Geoscience.
Berdasarkan hasil simulasi, peristiwa kiamat diawali dengan Matahari yang makin tua sehingga mengeluarkan panas yang makin lama makin tinggi. Matahari yang makin panas dan terang membuat permukaan Bumi memanas sehingga semua air menguap.
Perubahan iklim ini menghancurkan siklus karbon di Bumi yang mendukung aktivitas fotosintesis. Tumbuhan pun mulai punah sehingga produksi oksigen di Bumi berhenti total. Atmosfer Bumi makin didominasi oleh metana yang tak bisa lagi mendukung segala jenis kehidupan.
"Sejak lama, umur biosfer Bumi diprediksi berdasarkan Matahari yang makin terang," kata Kazumi Ozaki yang menjadi penulis utama.
Ozaki dan tim menyatakan sebelumnya makhluk hidup diperkirakan masih bertahan di Bumi selama 2 miliar tahun ke depan. Namun, simulasi yang mereka lakukan dengan model yang baru menunjukkan kehidupan bakal punah hanya dalam 1 miliar tahun.
Manusia diramal punah lebih dulu. Radiasi yang makin intens bakal berakibat fatal terhadap sistem lingkungan dan atmosfer sehingga manusia tak bisa bertahan hidup.
Saat ini, usia Bumi diperkirakan mencapai 4,5 miliar tahun. Artinya, 82 persen dari "umur" Bumi sudah terpakai.
Tanda-tanda awal dari "kiamat" tersebut sekarang sudah tampak jelas. Ilmuwan sudah berulang kali melaporkan peningkatan aktivitas Matahari dalam bentuk badai surya sehingga medan magnet Bumi terganggu dan kadar oksigen di atmosfer turun.
Belum lagi, ada dampak perubahan iklim akibat pemanasan global yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Suhu rata-rata di Bumi terus menanjak sehingga es di Kutub Utara dan Kutub Selatan mencair lebih cepat.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article NASA Ungkap Tanda Kiamat Muncul di RI, ini Jadwalnya

4 hours ago
1















































