Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberikan perhatian khusus terhadap Sisa Hasil Produksi (SHP) timah yang selama ini dibuang begitu saja oleh PT Timah Tbk (TINS). Padahal, mineral ikutan timah mengandung potensi mineral strategis.
Menurutnya, turunan dari material timah menyimpan potensi mineral strategis yang menjadi incaran dunia, salah satunya seperti Logam Tanah Jarang (LTJ) atau rare earth element.
"Kami, dari Kementerian ESDM, atas arahan Bapak Presiden, Logam Tanah Jarang ini menjadi salah satu komoditas strategis yang harus dikuasai oleh negara," kata Bahlil di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (26/9/2025).
Oleh sebab itu, ia pun mengungkapkan bahwa pemerintah telah mengambil keputusan tegas agar seluruh turunan dari hasil pengolahan timah tidak bisa diekspor. Adapun, seluruh turunan tersebut akan dilindungi dan dikuasai oleh negara.
"Karena itu, sudah saya perintahkan, sudah saya buat keputusan, bahwa seluruh turunan daripada hasil processing timah itu tidak bisa diekspor. Dilindungi semuanya dan ditempatkan pada tempat yang baik, karena itu akan dikuasai oleh negara," ujarnya.
Menurut Bahlil, saat ini pemerintah juga telah membentuk Badan Industri Mineral yang bertugas mengkaji nilai tambah dari hasil turunan timah, termasuk logam tanah jarang.
"Komoditas ini sangat strategis. Tidak hanya itu, beberapa wilayah yang IUP-nya itu belum diterbitkan, kami akan fokuskan, diprioritaskan sebesar-besarnya dikuasai oleh negara. Lewat BUMN milik negara," kata Bahlil.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lewat Tambang, Bahlil Ingin UMKM Naik Kelas Jadi Konglomerat Daerah