Beras Oplosan Beredar di Solo, Pemkot Lapor ke Provinsi

19 hours ago 2

CNN Indonesia

Rabu, 30 Jul 2025 21:23 WIB

Pemerintah Kota Solo menemukan sejumlah merek beras oplosan beredar di beberapa pasar ritel. Pemerintah Kota Solo menemukan sejumlah merek beras oplosan beredar di beberapa pasar ritel. (CNNIndonesia.com/Rinaldi Sofwan Fakhrana).

Solo, CNN Indonesia --

Dinas Perdagangan (Disdag) Pemerintah Kota Solo menemukan beras-beras oplosan beredar di sejumlah pasar.

Kepala Disdag Kota Solo Agung Santoso tidak menerangkan merek beras oplosan apa saja yang beredar di Solo. Dia hanya berkata Pemkot Solo merujuk daftar merek yang dirilis pemerintah pusat.

"Pemerintah provinsi menunjukkan sejumlah merek. Coba kita cek ada atau tidak, ternyata ada beberapa," kata Agung usai mendampingi Badan Pangan Nasional (Bapanas) meninjau Pasar Legi, Solo, Jawa Tengah, Rabu (30/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Agung, merek-merek beras oplosan itu ditemukan di toko ritel modern. Namun ia memastikan tidak ditemukan beras oplosan di Pasar Legi.

Pemkot Solo tidak menarik beras oplosan yang terlanjur beredar tersebut dari pasaran. Agung mengaku tidak ada arahan dari pemerintah provinsi.

"Tidak ada arahan untuk menarik, jadi kami mendata dan hasilnya kita sampaikan ke provinsi," kata dia.

Sementara itu, Deputi Bidang III Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas Andriko Noto Susanto menjelaskan kasus beras oplosan saat ini sudah ditangani di Kejaksaan Agung dan Bareskrim Polri.

Bapanas sedang mengkaji kemungkinan penyederhanaan kategori beras. Saat ini, pemerintah menetapkan ada empat standar mutu beras, yaitu beras premium dan tiga level medium.

"Sekarang Bapanas sedang menyiapkan bagaimana standar beras itu dibagi dua saja, beras umum dan beras khusus," kata dia.

"Beras umum nanti harganya ditetapkan pemerintah, sedangkan beras khusus harganya diserahkan ke pasar,"ucap Andriko.

Sebelumnya, Satgas Pangan Polri membawa kasus beras oplosan ke tingkat penyidikan. Langkah itu dilakukan setelah pengujian 212 merek beras yang dilakukan Kementerian Pertanian.

Satgas Pangan Polri menyebut beberapa perusahaan produsen beras yang diduga oplosan. Perusahaan itu adalah PT Food Station, Toko SY (Sumber Rejeki), dan PT Padi Indonesia Maju Wilmar.

Food Station merupakan produsen Setra Ramos Merah, Setra Ramos Biru dan Setra Pulen. Toko SY merupakan produsen beras Jelita dan PT Padi Indonesia Maju Wilmar merupakan produsen beras Sania.

[Gambas:Video CNN]

(syd/dhf)

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |