BMKG Minta Warga tak Terprovokasi Isu Menyesatkan Terkait Gempa Dangkal yang Guncang Ambon

8 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu menyesatkan usai gempa bumi dangkal berkekuatan magnitudo 4,6 yang mengguncang wilayah Ambon dan sekitarnya hari ini pukul 15.50 WIT. Kepala Stasiun Geofisika Ambon Djati Cipto Kuncoro menyampaikan episenter gempa terletak di laut, sekitar 35 kilometer tenggara Ambon pada kedalaman 10 kilometer.

“Guncangan dirasakan di wilayah Ambon dengan skala intensitas III MMI dan Amalatu II MMI, namun hingga saat ini belum ada laporan kerusakan,” kata Djati di Ambon, Kamis (10/7/2025).

BMKG juga mencatat belum adanya potensi terjadi gempa susulan hingga pukul 16.00 WIT. Masyarakat diimbau untuk menjauhi bangunan yang retak atau rusak akibat gempa, serta memeriksa kondisi struktur rumah sebelum kembali masuk ke dalam.

BMKG juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat di daerah rawan gempa, termasuk memahami jalur evakuasi dan memiliki perlengkapan darurat di rumah masing-masing. Meski skala gempa tergolong ringan, kata dia, potensi risiko tetap harus diantisipasi.

“Kami juga berharap agar warga tidak menyebarkan informasi yang belum dipastikan kebenarannya, terutama dari sumber tidak resmi yang dapat menimbulkan kepanikan,” ucapnya.

BMKG meminta masyarakat hanya mengakses informasi resmi melalui kanal komunikasi terverifikasi, seperti media sosial infoBMKG, website resmi bmkg.go.id, atau aplikasi InfoBMKG dan WRS-BMKG.

Meski tidak menimbulkan kerusakan, kata dia, gempa tersebut menjadi pengingat bahwa wilayah Maluku, termasuk Ambon, merupakan kawasan rawan bencana geologi. Masyarakat diminta terus meningkatkan kewaspadaan dan memahami langkah penyelamatan diri saat terjadi gempa.

BMKG, lanjutnya, memastikan akan terus memantau aktivitas seismik di wilayah tersebut dan menyampaikan informasi secara cepat dan akurat jika terjadi gempa susulan atau peningkatan aktivitas tektonik lainnya. Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johanis Tanak meralat informasi yang disampaikan oleh dirinya mengenai mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sudah dipanggil sebagai saksi.

“Saya salah ingat, maksud saya rumahnya pernah digeledah, bukan dipanggil,” ujar Tanak saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

Kasus yang berkaitan dengan Ridwan Kamil yang dimaksud Tanak adalah terkait dugaan korupsi proyek pengadaan iklan pada Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) periode 2021—2023. Sebelumnya, Tanak di kawasan Ancol, Jakarta, Kamis, mengatakan Ridwan Kamil sudah pernah dipanggil sebagai saksi kasus tersebut.

“Sudah pernah dipanggil kok. Ridwan Kamil pernah dipanggil,” katanya.

Walaupun demikian, Tanak belum bisa memberitahukan lebih lanjut terkait kapan pemanggilan yang telah dilakukan KPK untuk Ridwan Kamil maupun kehadirannya pada saat itu.

“Mungkin belum datang ya,” katanya melanjutkan.

KPK pada 10 Maret 2025 menggeledah rumah Ridwan Kamil terkait penyidikan kasus dugaan korupsi di Bank BJB, dan turut menyita sepeda motor dari penggeledahan tersebut. Dalam perkara dugaan korupsi Bank BJB, penyidik KPK telah menetapkan lima orang tersangka, yakni Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi, dan pejabat pembuat komitmen (PPK) sekaligus Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Bank BJB Widi Hartoto.

Selain itu, pengendali agensi Antedja Muliatama dan Cakrawala Kreasi Mandiri Ikin Asikin Dulmanan, pengendali agensi BSC Advertising dan Wahana Semesta Bandung Ekspress Suhendrik, dan pengendali Cipta Karya Sukses Bersama Sophan Jaya Kusuma. Penyidik KPK memperkirakan kerugian negara akibat dugaan korupsi di Bank BJB tersebut sekitar Rp222 miliar.

sumber : Antara

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |