Bos LPS soal China Buat AS Kebakaran Jenggot: Ekonomi RI Takkan Hancur

1 day ago 3

CNN Indonesia

Rabu, 04 Jun 2025 06:00 WIB

Bos Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menjamin ekonomi Indonesia tidak akan hancur, meski AS kebakaran jenggot melihat China. Bos Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menjamin ekonomi Indonesia tidak akan hancur, meski Amerika Serikat (AS) kebakaran jenggot melihat China. (CNN Indonesia/Safyra Primadhyta).

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menjamin ekonomi Indonesia tidak akan hancur, meski Amerika Serikat (AS) kebakaran jenggot melihat China.

Ia mencontohkan ekonomi China beberapa waktu bisa tumbuh dua digit. Purbaya menekankan Negeri Tirai Bambu sekarang bahkan sudah di tahap mendekati negara maju.

"Sekarang China dibilang mendekati negara maju, makanya Amerika kebakaran jenggot. Dia (China) investasi teknologi dan industri besar-besaran," ujar Purbaya dalam Simposium Nasional Sumitronomics di JS Luwansa, Jakarta Selatan, Selasa (3/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Purbaya kemudian membedah geliat dua sektor di China. Pertama, pertumbuhan sektor manufaktur yang semula rendah bisa dikerek menjadi stabil di kisaran 38 persen.

Di lain sisi, sektor pertanian di China tumbuh sekitar 5,2 persen. Bos LPS itu menekankan data tersebut bukan berarti sektor pertanian di China tidak diperhatikan.

"Ini pengertiannya bukan sektor pertanian dibunuh ya. Sektor pertanian tetap tumbuh, tapi yang lain didorong tumbuh lebih cepat," tegas Purbaya.

Berkaca dari hal tersebut, Purbaya mendorong Indonesia untuk berinvestasi di sektor riset dan teknologi. Ia mengklaim faktor tersebut yang membuat banyak negara naik kelas, seperti China hingga Jepang.

Ia kemudian menyinggung bagaimana peran pemerintah menenangkan masyarakat. Purbaya mengklaim ekonomi Indonesia memang tidak akan jatuh, sekalipun dunia hancur-hancuran.

"Kita kurang berinvestasi di teknologi maupun tidak mendorong lebih cepat transformasi ekonomi kita di industri. Kalau menenangkan pasar, saya bilang, 'Enggak usah takut, kita tidak akan hancur'," tuturnya.

"Tapi dalam jangka panjang, kita tidak bisa bersaing di pasar global kalau tidak melakukan investasi (di sektor riset dan teknologi). Artinya apa? Tidak bisa juga bersaing di pasar domestik kalau nanti ekonominya semakin terbuka," tandas Purbaya.

[Gambas:Video CNN]

(skt/sfr)

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |