Jakarta, CNN Indonesia --
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus memperkuat strategi pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat sekaligus menjaga kinerja keuangan perusahaan tetap berkelanjutan. Pendekatan ini menjadi bagian dari komitmen perseroan dalam menghadirkan pembangunan ekonomi yang inklusif dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat maupun perseroan.
Wakil Direktur Utama BRI, Agus Noorsanto, menjelaskan bahwa pemberdayaan UMKM menjadi fondasi penting dalam menjaga kualitas portofolio bisnis perseroan. Melalui pembinaan, digitalisasi, serta penguatan kapasitas pelaku usaha, BRI berupaya memastikan UMKM dapat berkembang secara produktif sehingga berdampak positif pada kualitas penyaluran kredit.
"Berbagai program pemberdayaan UMKM yang telah dilakukan oleh BRI tidak hanya menjadi wujud komitmen sosial BRI dalam memperkuat fondasi ekonomi rakyat, tetapi juga memberikan dampak nyata terhadap kinerja bisnis perusahaan," ujarnya dalam keterangan tertulis beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbagai inisiatif yang dijalankan BRI, seperti pengembangan Desa BRILiaN, program Klasterku Hidupku, hingga pemanfaatan platform digital LinkUMKM, menjadi instrumen utama dalam meningkatkan daya saing UMKM.
Pembinaan yang terstruktur ini mendorong pelaku usaha lebih siap mengelola bisnis, memperluas pasar, serta meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan. Dampaknya terlihat pada penyaluran kredit BRI yang tumbuh 6,3% secara tahunan menjadi Rp1.438,1 triliun hingga Triwulan III 2025.
Di samping peningkatan kualitas pembiayaan, kepercayaan pelaku usaha terhadap layanan perbankan BRI juga tercermin dari pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK). Hingga akhir kuartal III 2025, DPK BRI tumbuh 8,2% year-on-year menjadi Rp1.474,8 triliun.
Pertumbuhan dana murah (CASA) yang terus menguat menunjukkan bahwa pelaku UMKM semakin aktif memanfaatkan produk simpanan dan layanan transaksi BRI untuk kebutuhan operasional usaha mereka.
Penguatan ekosistem UMKM yang terintegrasi ini tidak hanya berdampak pada pemberdayaan ekonomi rakyat, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. BRI mencatatkan laba bersih sebesar Rp41,2 triliun pada akhir Triwulan III 2025.
Capaian tersebut mencerminkan keberhasilan strategi bisnis yang menghubungkan antara inklusi keuangan, produktivitas UMKM, dan profitabilitas berkelanjutan. Melalui kombinasi pembiayaan, pendampingan, dan digitalisasi, BRI berupaya menjaga pertumbuhan yang seimbang antara pemberdayaan pelaku usaha dan penguatan kinerja perusahaan.
(rir)

14 hours ago
1















































