Jakarta, CNN Indonesia --
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi menandatangani kerja sama strategis dengan Kementerian Haji dan Umrah Republik Indonesia (Kemenhaj) untuk meningkatkan kualitas layanan keuangan bagi jamaah haji Indonesia.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) berlangsung di Jakarta sebagai bentuk komitmen menghadirkan pengalaman ibadah yang lebih aman, nyaman, dan modern melalui pemanfaatan layanan perbankan syariah.
MoU tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo, bersama Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kolaborasi ini mencakup penguatan operasional dan transaksi keuangan dalam penyelenggaraan haji dan umrah, kemudahan akses layanan haji bagi calon jamaah, serta pemanfaatan produk dan layanan BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia.
Penandatanganan MoU ini juga menandai dimulainya persiapan layanan haji tahun 2026. Pemerintah telah menetapkan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (Bipih) 2026 sebesar Rp87.409.365,45 per jamaah, dengan rata-rata porsi pembayaran jamaah sebesar Rp54.193.806,58.
Bipih 2026 tercatat menurun sekitar Rp2 juta dari tahun sebelumnya. Tahap pelunasan Bipih diperkirakan dibuka pada pekan keempat November 2025.
Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo, menyampaikan apresiasinya atas kerja sama ini yang dinilai sebagai langkah penting dalam mendukung kebutuhan jamaah haji Indonesia, salah satu yang terbesar di dunia.
"Kami berkomitmen menyediakan layanan perbankan syariah yang lebih cepat, aman, dan terkoneksi dengan sistem di Arab Saudi sehingga jamaah dapat beribadah dengan tenang dan juga dapat melakukan transaksi keuangan di Arab Saudi secara aman," ujarnya.
BSI telah menyiapkan berbagai kanal untuk pelunasan biaya haji, mulai dari layanan offline di kantor cabang, transaksi digital, hingga jaringan BSI Agen yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf, menegaskan komitmen pemerintah Arab Saudi dalam meningkatkan kualitas layanan bagi jamaah Indonesia.
"Sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki posisi strategis dalam penyelenggaraan ibadah haji, sehingga peningkatan pelayanan haji dan umrah menjadi prioritas utama kami setiap tahun," ujarnya.
Ia berharap kolaborasi dengan BSI dapat memberikan kemudahan bagi jamaah, baik di Tanah Air maupun di Tanah Suci.
"Kami berharap BSI juga dapat mempermudah jamaah baik di Tanah Air maupun saat berada di Tanah Suci".
Saat ini BSI menjadi pemimpin pasar layanan haji di Indonesia. Sekitar 83% jamaah Indonesia berangkat ke Arab Saudi melalui layanan BSI. Dari sisi tabungan haji, BSI mengelola lebih dari 6,7 juta rekening, dengan 51% di antaranya telah masuk daftar tunggu keberangkatan.
Anggoro menambahkan bahwa BSI terus mendorong edukasi perencanaan keuangan haji sejak dini. Selain itu, BSI memperkuat digitalisasi layanan haji melalui berbagai kanal, termasuk 1.130 kantor cabang, 5.969 ATM, lebih dari 100 ribu BSI Agen, hingga layanan mobile banking BYOND by BSI dan BSI Net.
"Digitalisasi layanan haji merupakan bagian dari strategi BSI dalam mendukung percepatan transformasi layanan haji. Kami ingin memastikan calon jamaah dapat mengakses layanan haji dengan mudah, aman dan realtime dan sesuai prinsip syariah," ujar Anggoro.
(ory/ory)

1 day ago
2








































