Bung Karno Temukan Pancasila Saat Sakit Malaria di Bawah Pohon Sukun di Ende

1 month ago 7

8000 hoki Data Login situs Slots Gacor Singapore Terbaru Gampang Lancar Jackpot Full Online

hokikilat.com Demo web Slot Gacor Singapore Terbaru Mudah Lancar Menang Full Terus

1000 hoki List Demo website Slot Gacor Philippines Terbaik Gampang Lancar Scatter Banyak

5000 hoki Data Akun server Slots Maxwin Japan Terkini Pasti Lancar Menang Full Online

7000hoki Data Daftar web Slot Gacor Malaysia Terkini Mudah Lancar Win Full Non Stop

9000 Hoki Online Data Login server Slots Gacor Terbaru Gampang Lancar Scatter Full Online

List Daftar games Slots Gacor server Malaysia Terpercaya Gampang Jackpot Full Terus

Idagent138 Slot Gacor Online

Luckygaming138 login Slot Anti Rungkat Online

Adugaming Daftar Id Slot Game Terpercaya

kiss69 Daftar Slot Anti Rungkad Online

Agent188 login Slot Anti Rungkat

Moto128 Daftar Id Slot

Betplay138 Daftar Id Slot Anti Rungkad Online

Letsbet77 Daftar Id Slot Anti Rungkad Terpercaya

Portbet88 login Slot Anti Rungkat

Jfgaming Slot Gacor Online

MasterGaming138 login Akun Slot Anti Rungkat

Adagaming168 Daftar Id Slot Anti Rungkat Online

Kingbet189 login Slot Anti Rungkat Online

Summer138 login Id Slot Anti Rungkat Online

Evorabid77 Daftar Id Slot Game Terpercaya

bancibet Daftar Akun Slot Anti Rungkat Terbaik

adagaming168 Akun Slot Game

Lincak 2025-06-01 08:44:17

Patung Bung Karno sedang duduk menghadap ke laut dekat pohon sukun bercabang lima di Taman Perenungan Bung Karno di Ende. Butir-butir Pancasila ditemukan Bung Karno ketika sering merenung di bawah pohin sukun, ketika malaria menyerang. Sumber: priyantono oemar

Dibuang ke Ende, Bung Karno ditemani istrinya, Inggit, dan ibu mertua serta anak angkatnya, Ratna Djuami. Mereka menempati rumah yang di halamannya ada pohon keluwih.

Bung Karno biasa menghabiskan waktu untuk membaca atau merenung di bawah pohon itu hingga akhirnya ia menyingkir karena kucing-kucing menguasai area pohon keluwih itu. Ia mencari tempat lain, pohon sukun di atas bukit, yang ketika ia duduk berjam-jam di bawahnya menghadap ke selatan, akan melihat laut.

Ia menyukai tempat ini, dan tetap mendatanginya kendati sedang sakit malaria. Aha... ia menemukan lima mutiara bangsa: Pancasila.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

“Aku tidak mengatakan bahwa aku menciptakan Pancasila. Apa yang kukerjakan hanyalah menggali tradisi kami jauh sampai ke dasarnya dan keluarlah aku dengan lima butir mutiara yang indah,” kata Bung Karno kepada Cindy Adams di buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.

Empat tahun Bung Karno tinggal di Ende, sejak 1934 hingga 1938. Bung Karno dikirim ke Ende dengan kapal dari Surabaya, dikawal polisi Belanda.

Selama di Ende, polisi menguntitnya dalam jarak 60 meter di belakangnya setiap Bung Karno bepergian. Bung Karno boleh bepergian dalam radius 10 kilometer dari rumah pengasingan.

Saat itu, Ende merupakan kampung nelayan dengan jumlah penduduk 5.000 orang. Selain nelayan, ada pula petani kelapa.

“Keadaannya masih terbelakang,” kata Bung Karno. Jalan raya di Ende masih berupa jalan yang belum diaspal, dibuat dengan menebas hutan.

“Di musim hujan lumpurnya menjadi bungkah-bungkah. Dan apabila matahari yang menghanguskan memancar dengan terik, maka bungkah-bungkah itu menjadi keras dan terjadilah lubang dan aluran baru,” kata Bung Karno.

Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende. Foto: priyantono oemar

Tak ada telepon ataupun telegraf di Ende. Untuk berhubungan dengan dunia luar harus mengandalkan kapal pos.

Ada dua buah kapal pos yang keluar-masuk Ende setiap bulan. “Jadi, dua kali dalam sebulan kami menerima surat-surat dan surat kabar dari luar,” kata Bung Karno.

Bung Karno ditempatkan di sebuah rumah di sebuah kampung di perbukitan, namanya Ambugaga. Rumah-rumahnya berupa pondok-pondok beratap ilalang, dikelilingi kebun pisang, kelapa, dan jagung.

Tak ada listrik, tak ada air ledeng. “Kalau hendak mandi aaku membawa sabun ke Wola Wona, sebuah sungai dengan airnya yang dingin dan di tengah-tengahnya berbingkah-bingkah batu,” kata Bung Karno.

Rumah tempat tinggal Bung Karno itu kini jadi tujuan wisata dengan nama Rumah Pengasingan Bung Karno. Sebuah rumah tembok, berpagar besi. Di halaman belakang ada sumur. Di halaman depan ada patung Bung Karno berdiri tegap.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini

Image

oohya.republika@gmail.com

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |