Bunga Citra Lestari Bersyukur Kini Punya Tiga Orang Tua

9 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Penyanyi Bunga Citra Lestari (BCL) mengungkapkan bagaimana pernikahannya dengan almarhum Ashraf Sinclair bukan hanya tentang cinta kepada sosok suami, tetapi juga kepada keluarga besarnya. Ia menyebut, keluarga Ashraf menjadi salah satu alasan kuat dirinya mantap menikah kala itu.

“Dari awal, keluarga Ashraf sudah menunjukkan cinta dan dukungan yang luar biasa buat aku,” ujar BCL dalam wawancara terbaru di Malaysia, dilansir dari Malay Mail, Rabu (16/7/2025). “Dan saat aku memutuskan untuk menikah lagi, mereka tetap memberikan restu dan dukungan.”

Kini setelah menikah dengan Tiko Aryawardhana, Bunga menyebut ia merasa diberkahi karena bisa memiliki tiga orang tua. “Aku merasa sangat bersyukur karena keluarga Ashraf menerima Tiko dan keluarganya. Begitu juga Tiko, dia sangat memahami hubunganku dengan keluarga Ashraf,” kata pelantun “Cinta Sejati” itu.

“Secara teknis, sekarang aku punya tiga orang tua, orang tuaku sendiri, orang tua Ashraf, dan orang tua Tiko. Kami seperti satu keluarga besar, dan menurutku itu sangat indah.”

Bunga menambahkan, keharmonisan ini terjadi karena dasar hubungan mereka sejak awal dibangun dengan kebaikan dan saling pengertian. “Nggak ada rasa cemburu, hanya saling mendukung dan saling mencintai.”

Bunga akan menggelar konser dengan nuansa intim dibanding konser stadion tahun ini Malaysia. Bagi Bunga, suasana yang lebih dekat dengan penonton membuatnya bisa lebih terhubung secara emosional.

“Aku merasa masih punya banyak cerita yang ingin aku bagi. Dan cerita-cerita itu hanya bisa tersampaikan dengan baik lewat suasana yang intim,” ujarnya.

Konser bertajuk BCL: Eternal Love—Timeless Romance akan digelar pada 27 September mendatang di Plenary Hall, KLCC, Malaysia. Bagi Bunga, konser ini adalah bagian dari babak baru kehidupannya yang ingin ia rayakan bersama para penggemarnya.

Meski terlihat kuat, Bunga mengaku memulai kembali hidup dan kisah cintanya bukanlah hal yang mudah. Ia menyebut proses ini penuh dengan keberanian. “Banyak orang mungkin melihatnya sebagai bentuk ketidaksetiaan. Tapi buat aku, ini soal keberanian karena traumanya besar banget,” ujarnya jujur. “Rasa takut itu selalu ada, tapi aku membangun keberanian itu pelan-pelan.”

Satu lagu yang masih sulit ia bawakan secara langsung adalah “12 Tahun Terindah,” lagu yang sangat personal karena ditulis untuk mendiang Ashraf. “Aku sering menghindari membawakan lagu itu di atas panggung, karena emosinya terlalu besar,” katanya.

Bunga juga mengungkapkan selain lagu “12 Tahun Terindah,” ia juga merasa sulit membawakan lagu terbarunya yang berjudul "Selalu Ada di Nadimu", yang ditulis khusus untuk putranya, Noah.

Lagu tersebut juga menjadi salah satu soundtrack film animasi Jumbo. “Lagu ini seperti pesan untuk anak-anak kita, bahwa hidup tidak selalu tentang pelangi dan cahaya matahari,” ujar Bunga.

“Terkadang akan datang badai. Tapi mungkin badai itu hadir supaya kita belajar menjadi kuat. Dan aku tahu Noah sudah melewati semua itu. Karena itu, setiap kali aku menyanyikan lagu ini, aku sering terbawa emosi,” katanya.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |