Cegah Kanker Rahim, Edukasi Sejak Dini Soal Vaksinasi HPV Urgen Dilakukan

3 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Kanker leher rahim masih menjadi salah satu ancaman kesehatan di Indonesia. Berdasarkan data Globocan 2022, terdapat lebih dari 36.000 kasus baru kanker leher rahim di Indonesia, dengan lebih dari 20.000 kematian akibat penyakit ini. Padahal, kanker ini sebenarnya dapat dicegah, salah satunya dengan imunisasi Human Papillomavirus (HPV). Tanpa upaya pencegahan yang sistematis dan berkelanjutan, Indonesia diperkirakan akan kehilangan 1,7 juta perempuan pada 2070.

Menurut Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, dr. Rodman Tarigan, Sp.A(K) yang menjadi narasumber pada Kampanye edukasi kesehatan “Tenang untuk Menang 2025”, edukasi sejak dini mengenai HPV sebagai penyebab utama kanker leher rahim sangat penting dilakukan. Vaksin HPV direkomendasikan sebagai imunisasi rutin pada anak usia 11 atau 12 tahun, sebelum terpapar oleh virus HPV.

Jika terlewat, kata dia, dua dosis vaksin HPV direkomendasikan untuk sebagian besar orang yang memulai rangkaian vaksin sebelum menginjak usia 15 tahun. "Penting bagi setiap pihak memahami urgensi ini. Apalagi berbagai bukti ilmiah telah menunjukkan bahwa vaksin HPV efektif dalam membantu mencegah infeksi HPV yang berisiko berkembang menjadi kanker leher rahim di kemudian hari, ” ujar dr Rodman saat pencanangan Kampanye edukasi kesehatan “Tenang untuk Menang 2025” resmi dimulai di Bandung, Kamis (14/8/2025).

Pencanangan ini pun, menandai dimulainya rangkaian kegiatan tahun kedua yang akan digelar di berbagai wilayah Indonesia untuk mendorong kesadaran publik akan pentingnya pencegahan kanker leher rahim. Diinisiasi oleh MSD Indonesia dan didukung oleh Kementerian Kesehatan RI, kampanye ini hadir dengan pendekatan yang lebih interaktif, partisipatif, dan dekat dengan komunitas. Kegiatan edukasi ini diikuti oleh ratusan siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas IX SMPN 2 Bandung, guru, tenaga kesehatan, serta ibu-ibu PKK dari wilayah Jawa Barat.

Sementara itu, mewakili Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Direktur Penyakit Tidak Menular (PTM) Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan, pemerintah Indonesia berkomitmen kuat dalam mewujudkan masa depan yang lebih sehat bagi perempuan melalui implementasi Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim 2023–2030. Ini bukan sekadar kebijakan, melainkan bentuk nyata perlindungan negara terhadap perempuan Indonesia.

Perjalanan menuju eliminasi ini, kata dr Siti, adalah langkah panjang, namun sangat mungkin untuk dicapai dengan kerja sama dan komitmen lintas sektor. Tahun ini, pihaknya terus memperluas cakupan imunisasi HPV termasuk untuk remaja perempuan usia 12 dan 15 tahun melalui imunisasi kejar. "Kami mengapresiasi kontribusi mitra seperti MSD yang terus aktif mendukung edukasi masyarakat. Bersama, mari kita pastikan tidak ada perempuan Indonesia yang tertinggal dalam upaya pencegahan kanker leher rahim," kata dr Nadia.

Indonesia menargetkan cakupan vaksinasi HPV 90 persen pada anak usia sekolah dasar kelas 5 dan 6 atau setara (11 dan 12 tahun) hingga 2030. Tahun 2025 menjadi momentum krusial untuk memperluas upaya eliminasi kanker leher rahim, seiring diperluasnya cakupan program imunisasi HPV yang kini menjangkau remaja perempuan usia 15 tahun melalui imunisasi kejar.

Managing Director MSD Indonesia George Stylianou mengatakan, pihaknya percaya setiap perempuan berhak untuk tahu, dilindungi, dan tumbuh menjadi perempuan hebat yang sehat dan kuat. Menurutnya, ‘Tenang untuk Menang’ hadir bukan hanya untuk menyampaikan informasi, tetapi juga membangun kesadaran dan mendorong tindakan nyata terkait pencegahan dari kanker leher rahim. "Langkah kolaboratif ini menjadi salah satu upaya agar semakin banyak perempuan terlindungi sejak dini, dimulai dari edukasi,” katanya.

Sebagai organisasi pemberdayaan masyarakat khususnya keluarga, TP PKK Provinsi Jawa Barat memegang peran strategis dalam menyampaikan edukasi imunisasi HPV secara langsung di tingkat keluarga dan komunitas. Pokja IV TP PKK Provinsi Jawa Barat, Winni Nurwini, SKM, MSi mengatakan, pendekatan ‘ibu ke ibu’ terbukti ampuh membangun kepercayaan dan kesadaran. "Dengan jejaring yang luas, kami ingin memastikan edukasi terkait kanker leher rahim ini sampai ke rumah-rumah, menjadi gerakan yang menyentuh dan berdampak," katanya.

Melanjutkan inisiatif yang dimulai pada 2024, Kampanye “Tenang untuk Menang 2025” akan dilaksanakan secara bertahap di berbagai provinsi dari Agustus hingga November 2025, dengan mengusung tema ‘Ibu Tenang, Anak Terlindungi, Indonesia Menang Lawan Kanker Leher Rahim.’

Kampanye ini diharapkan menjadi gerakan edukatif yang membangun percakapan, memperkuat peran komunitas, dan mendorong kolaborasi nyata dalam upaya eliminasi kanker leher rahim di Indonesia. “Saatnya kita bergerak bersama, membekali diri dengan pengetahuan yang tepat, dan memberikan perlindungan terbaik bagi generasi perempuan Indonesia,” kata George.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |