Cek Stok Beras di Pasar Induk Cipinang, Ini Hasil Pantauan Badan Pangan

13 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Pangan Nasional (NFA) memastikan ketersediaan beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dalam kondisi aman menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H. Hal ini ditegaskan usai tinjauan langsung yang dilakukan oleh tim NFA bersama sejumlah instansi pemerintah dan mitra terkait, Kamis (5/6/2025).

PIBC dikenal sebagai barometer pasar beras nasional yang memengaruhi harga beras di tingkat konsumen, khususnya pada momen-momen besar seperti Idul Adha.

Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan pihaknya ingin memastikan kondisi lapangan benar-benar terkendali. "Hari ini saya bersama Bapak Sekjen Kemdagri, ada Bapak Kepala BP BUMD Jakarta, Kemenko Pangan, Satgas Pangan Polri, dan lainnya. Kita semua cek fisik berapa dan bagaimana stoknya," ujar Arief, dikutip Jumat (6/6/2025).

Berdasarkan pemantauan periode 25 Mei hingga 1 Juni 2025, rata-rata stok beras di PIBC mencapai 49.960 ton. "Hari ini kita masih menunggu re-stock taking yang ada di PIBC. Kita mau secara real tahu persis kondisi stok beras di PIBC," kata Arief.

Ia menegaskan stok yang ada saat ini berada di atas level aman. NFA menetapkan batas minimal stok di PIBC adalah 30 ribu ton. Oleh karena itu, intervensi pemerintah belum diperlukan kecuali jika pasokan terbatas atau harga menembus batas atas Harga Eceran Tertinggi (HET) selama 10 hari berturut-turut.

"Kami berkunjung ke sini tentunya telah berkomunikasi dengan Bapak Menko Pangan, Bapak Mentan juga. Jadi kalau kita sudah identifikasi, kemudian action selanjutnya apa. Butuh intervensi pemerintah atau langkah lainnya," ujarnya.

Dalam situasi normal seperti saat ini, intervensi berupa penyaluran Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) oleh pemerintah bisa dilakukan jika diperlukan. Biasanya, Gubernur DKI Jakarta akan bersurat ke pemerintah pusat untuk meminta tambahan pasokan.

Arief menyampaikan inflasi Indonesia saat ini masih dalam kategori terkendali. "Alhamdulillah kondisi inflasi hari ini, Indonesia itu salah satu yang paling baik di 1,6 persen. Itu salah satu inflasi yang terbaik. Inflasi pangan pun sampai hari ini kondisinya juga masih terkendali," katanya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan inflasi pangan tahunan per Mei 2025 sebesar 1,60 persen, jauh lebih rendah dari Mei 2024 yang sebesar 8,14 persen.

Selain itu, NFA optimistis karena proyeksi produksi beras Januari–Juli 2025 meningkat signifikan. "Forecast produksi beras Januari sampai Juli 2025 naik sampai 2,83 juta ton kalau dibandingkan 2024. Logikanya kalau stok beras banyak, produksi tinggi, harga memang tidak boleh naik," ujar Arief.

Menurut Kerangka Sampel Area (KSA) BPS, produksi beras pada Januari–Juli 2025 diperkirakan mencapai 21,76 juta ton, naik 14,95 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024 dan 3,1 persen lebih tinggi dari 2023.

Turut hadir dalam kunjungan tersebut sejumlah pejabat dari NFA, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Dalam Negeri, hingga Satgas Pangan Polri.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |