CEO Timnas Malaysia: Dokumen Naturalisasi Bukan Urusan Kami

4 hours ago 1

CNN Indonesia

Sabtu, 18 Okt 2025 16:40 WIB

CEO timnas Malaysia Rob Friend menyebut pihaknya tidak mengurus dokumen tujuh pemain naturalisasi yang dipermasalahkan FIFA. Facundo Tomas Garces jadi salah satu pemain naturalisasi Malaysia yang disanksi FIFA. (AFP/MOHD RASFAN)

Jakarta, CNN Indonesia --

CEO timnas Malaysia Rob Friend menyebut pihaknya tidak mengurus dokumen tujuh pemain naturalisasi yang dipermasalahkan FIFA.

Rob Friend menyatakan, pihaknya berfokus pada aspek teknis di lapangan. Sedangkan persoalan administrasi, lanjutnya, merupakan urusan federasi dalam hal ini FAM.

"Penting untuk saya jelaskan bahwa tim nasional tidak terlibat langsung dalam urusan dokumen. Kami hanya fokus kepada strategi, prestasi dan taktik tim," kata Rob Friend dikutip dari Berita Harian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Friend menyampaikan Badan Tim Nasional hanya menerima tugas dari FAM untuk mendalami kemampuan pemain yang sedang menjalani proses naturalisasi. Namun demikian, persoalan surat menyurat menjadi bagian dari federasi.

Lebih lanjut, Rob Friend menegaskan hanya menampilkan pemain yang sudah mendapat legitimasi dari FIFA.

"Saya dengan pelatih tim nasional, Peter Cklamovski hanya menilai pemain dari sudut teknikal. Kami tidak mengurus dokumen atau pendaftaran. Itu sepenuhnya bidang FAM dan pejabat negara yang berkaitan," ujarnya.

Sebelumnya, FIFA menghukum tujuh pemain naturalisasi timnas Malaysia denda 2.000 CHF (setara Rp41,8 juta) serta larangan bermain 12 bulan. Selain itu FIFA menjatuhi denda 350 ribu CHF (setara Rp7,3 miliar) untuk FAM.

Ketujuh pemain yang dihukum adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.

Tempat lahir kakek dan nenek dari tujuh pemain itu dinyatakan berbeda. FAM mengklaim lokasi lahir di wilayah Malaysia, sedangkan berdasarkan dokumen FIFA tempat lahirnya tersebar di Spanyol, Argentina, Brasil, hingga Belanda.

[Gambas:Video CNN]

(ikw/ikw/jun)

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |