Cermati dengan Seksama: Mengapa Yahya Sinwar dan Pejuang Gaza Gunakan Jubah Penutup?

4 hours ago 3

Yahya Sinwar menggunakan jubah penutup selama operasi militernya.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA— Brigade Izz ad-Din al-Qassam (sayap militer Gerakan Perlawanan Islam Hamas) telah melakukan banyak penyergapan terhadap pasukan pendudukan Israel. 

Operasi tersebut dilakukan dengan cara-cara yang digunakan para pejuang perlawanan untuk mengatasi teknik pemantauan dan penargetan yang bergantung pada perangkat kecerdasan buatan, seperti mengenakan "jubah" primitif.

Mantan Kepala Biro Politik Hamas almarhum Yahya al-Sinwar muncul di hari-hari terakhirnya sebelum menjadi martir dengan mengenakan "jubah" yang menyembunyikan kontur kepala dan bagian atas tubuhnya, menurut video yang beredar tentang dirinya pada saat pembunuhannya di Gaza pada Oktober 2024.

Penipuan kecerdasan buatan

Sebagai contoh, pakar militer dan strategis Kolonel Nidal Abu Zeid mengatakan perlawanan telah menyadari sepenuhnya tingkat pengintaian dan operasi pengawasan udara.

Tidak hanya oleh pendudukan Israel, tetapi juga oleh berbagai badan intelijen internasional, yang semuanya memberikan informasi yang akurat kepada pendudukan Israel melalui teknologi pengawasan modern.

Dalam pernyataannya kepada Aljazeera, Abu Zeid menunjukkan pembunuhan para pemimpin terkemuka baru-baru ini didasarkan pada informasi yang diekstraksi melalui teknik dan alat kecerdasan buatan, tergantung pada pesawat tak berawak yang memenuhi wilayah udara Gaza dan wilayah tersebut. 

"Program yang digunakan oleh pekerjaan ini, seperti Lavender, mengandalkan analisis bentuk tubuh dan dimensinya (tinggi dan lebar), di samping program lain yang memonitor suhu tubuh dan sidik jari biometrik," katanya.  

BACA JUGA: Personel Jauh Lebih Sedikit Dibandingkan Tentara Israel, Mengapa Pejuang Gaza Bisa Bertahan?

Pakar militer dan strategis itu berpendapat bahwa penutup ini memiliki fungsi utama yaitu penutup ini mengubah bentuk tubuh dan mencegah dimensinya ditentukan secara akurat.

Dengan demikian menyulitkan kecerdasan buatan untuk mendeteksi kepribadian dan lokasi pejuang perlawanan dengan akurasi yang diperlukan.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |