Contoh Teks Khotbah Idul Adha Singkat dan Penuh Makna

1 day ago 3

Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Idul Adha memiliki arti yang sangat penting bagi umat Islam. Bukan hanya sekadar hari pemotongan hewan kurban, Idul Adha menyimpan makna tentang pengorbanan dan ketakwaan seorang hamba.

Khotbah Idul Adha menjadi bagian penting dalam rangkaian sholat Idul Adha (Id), karena di dalamnya terdapat pesan moral, nilai keimanan, serta seruan untuk memperkuat keimanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelaksanaan khotbah biasanya disampaikan setelah menyelesaikan sholat Id. Contoh Khotbah Idul Adha berikut bisa dijadikan referensi untuk para khatib maupun para jemaah untuk memperdalam makna hari raya kurban yang sebenarnya.

Dirangkum dari laman NU Online, berikut khotbah Idul Adha singkat dan menyentuh hati.

Khotbah Idul Adha 1

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahil Hamd.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,

Pada pagi yang penuh berkah ini, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Swt yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, dan kesempatan untuk merayakan Idul Adha.

Idul Adha adalah momentum untuk meneladani ketulusan dan ketaatan Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as dalam menjalankan perintah Allah. Kisah ini mengajarkan kita tentang keikhlasan dalam berkurban dan kepatuhan total kepada Allah Swt.

Ibadah kurban bukan hanya tentang menyembelih hewan, tetapi juga simbol pengorbanan diri, harta, dan ego demi mendekatkan diri kepada Allah. Melalui kurban, kita diajarkan untuk menjadi pribadi yang dermawan, peduli terhadap sesama, dan siap berkorban demi kebaikan bersama.

Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 197:

"Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa."

Marilah kita jadikan momen Idul Adha ini sebagai sarana untuk meningkatkan ketakwaan, rasa kepedulian, serta mempererat tali silaturahmi antar sesama.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahil Hamd.

Khotbah Idul Adha 2

اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Hadirin Jamaah Idul Adha yang dirahmati Allah,

Pada hari yang mulia ini, kita memperingati peristiwa besar dalam sejarah keimanan, yaitu kisah pengorbanan Nabi Ibrahim as dan keluarganya. Namun, sering kali kita lupa bahwa di balik kisah tersebut, terdapat sosok wanita luar biasa yang menunjukkan keteladanan dalam ketaatan dan kesabaran, yaitu Siti Hajar.

Ketika Nabi Ibrahim as diperintahkan oleh Allah untuk meninggalkan Siti Hajar dan putranya, Ismail, di lembah tandus tanpa persediaan yang memadai, Siti Hajar menerima perintah tersebut dengan penuh keikhlasan. Beliau tidak mengeluh atau mempertanyakan keputusan suaminya, melainkan bertawakal kepada Allah dan berusaha mencari air untuk anaknya dengan berlari antara bukit Safa dan Marwah.

Usaha dan kesabaran Siti Hajar akhirnya dibalas oleh Allah dengan keluarnya air zamzam, yang hingga kini menjadi sumber kehidupan bagi jutaan umat Islam.

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ

Jemaah yang dirahmati Allah,

Dari kisah Siti Hajar, kita belajar bahwa ketaatan dan kesabaran adalah kunci dalam menghadapi ujian hidup. Beliau tidak hanya taat kepada suaminya, tetapi juga menunjukkan kesabaran yang luar biasa dalam menghadapi kesulitan.

Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk meneladani sifat-sifat mulia ini dalam kehidupan sehari-hari. Dalam menghadapi berbagai ujian dan tantangan, mari kita tingkatkan ketaatan kepada Allah dan kesabaran dalam menjalani kehidupan.

Semoga Allah Swt senantiasa memberikan kita kekuatan untuk meneladani sifat-sifat mulia Siti Hajar, dan menerima segala amal ibadah kita, termasuk kurban yang kita laksanakan pada hari ini.

اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Khotbah Idul Adha 3

اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ، وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah...

Hari ini adalah hari yang penuh keagungan. Hari ini adalah Idul Adha, hari di mana kita memperingati peristiwa besar: pengorbanan Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as. Tapi lebih dari sekadar peringatan sejarah, Idul Adha adalah momentum untuk memperkuat nilai-nilai keimanan, pengorbanan, dan juga rasa kepedulian.

Ritual penyembelihan hewan kurban bukan semata-mata amalan ibadah mahdhah, melainkan juga bentuk nyata kepedulian terhadap sesama. Dalam ajaran Islam, sebagaimana ditegaskan oleh para ulama kita, kurban adalah bagian dari kepedulian terhadap mereka yang kelaparan, yang jarang menikmati daging, yang hidup dalam keterbatasan.

Allah Swt berfirman:

لَنْ يَنَالَ ٱللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَٰكِن يَنَالُهُ ٱلتَّقْوَىٰ مِنكُمْ


"Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya."
(QS. Al-Hajj: 37)

Hadirin yang dirahmati Allah,

Berapa banyak saudara kita yang mungkin hanya bisa makan daging saat Idul Adha? Maka saat kita berkurban, kita tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga membantu sesama. Ini adalah esensi tasamuh (toleransi), ta'awun (saling membantu), dan ukhuwah (persaudaraan), nilai-nilai yang selalu dijunjung tinggi oleh para ulama.

اَلْـحَمْدُ ِللهِ الَّذِي شَرَعَ لَنَا عِبَادَةَ الْأَضْحَى تَقَرُّبًا وَنَفْعًا،
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّ الْهُدَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ.

Jemaah yang dimuliakan Allah,

Mari kita jadikan momen kurban ini untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah insaniyah. Jangan biarkan saudara-saudara kita hidup dalam kelaparan dan kekurangan. Jika mampu, mari kita berbagi. Bahkan, dalam hadits Nabi Muhammad Saw disebutkan:

"Tidaklah sempurna iman seseorang di antara kalian hingga dia mencintai saudaranya seperti dia mencintai dirinya sendiri." (HR Bukhari & Muslim)

Idul Adha bukan hanya tentang menyembelih hewan, tapi juga menyembelih sifat egois, tamak, dan acuh tak acuh terhadap sesama. Kurban adalah jembatan cinta antara si mampu dan si membutuhkan.

Semoga Allah menerima kurban kita, mengampuni dosa kita, dan menanamkan di hati kita rasa cinta kepada sesama. Mari jadikan Idul Adha sebagai momen memperkuat empati dan solidaritas dalam masyarakat.

اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Khotbah Idul Adha di atas mengingatkan kita untuk memahami makna sesungguhnya dibalik peristiwa Hari Idul Adha. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

(mrs/juh)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |