Dadan Respons soal Anggaran 'Nganggur' MBG Mau Dialihkan Purbaya

2 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menolak ciut dengan ancaman Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang akan mengambil anggaran makan bergizi gratis (MBG) jika tidak terserap sepenuhnya pada 2025.

"Saya gak khawatir terkait dengan itu (ancaman Menkeu Purbaya). Karena penyerapan kita insyaallah akan selesai, apalagi Rp71 triliun pasti terserap (di 2025)," tegasnya selepas Konferensi Pers di Kantor BGN, Jakarta Pusat, Senin (22/9).

Bahkan, Dadan memamerkan bahwa Presiden Prabowo Subianto sudah menyiapkan anggaran tambahan sekitar Rp100 triliun untuk pelaksanaan program makan bergizi gratis tahun ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dadan menyebut BGN sejatinya hanya butuh tambahan sekitar Rp50 triliun di 2025. Sementara, Rp50 triliun sisanya sudah direlakan untuk program-program lain di luar MBG.

"Pak Presiden (Prabowo) sudah membuat stand by Rp100 triliun (anggaran tambahan MBG). Saya sudah sampaikan jauh hari ke pak presiden, kita tidak akan bisa menggunakan anggaran tambahan Rp100 triliun. Jadi, yang Rp50 triliun silakan digunakan untuk kepentingan lain. Kami sudah sampaikan itu dan pak presiden cukup kaget, 'Jadi, saya masih punya Rp50 triliun?'. 'Silakan pak untuk kegiatan lain'," cerita Dadan.

"Sekarang (realisasi penyerapan anggaran MBG) sudah hampir Rp17 triliun. Jadi, kami tidak risau yang gitu-gitu (ancaman Menkeu Purbaya) karena kami tahu apa yang harus kami lakukan," tambahnya.

Ia kemudian menyinggung soal anggaran BGN yang masih mendapatkan tanda bintang alias diblokir Kementerian Keuangan. Dadan menyebut ada sekitar Rp9,1 triliun anggaran badan tersebut yang belum bisa dipakai.

Purbaya yang baru menjabat pada Senin (8/9) memang menaruh perhatian khusus terhadap kecepatan belanja pemerintah. Ia menegaskan bakal memelototi serapan anggaran kementerian/lembaga (K/L) yang lelet.

Salah satu yang diadukan banyak pihak ke Purbaya adalah penyerapan anggaran MBG oleh Badan Gizi Nasional. Oleh karena itu, sang Bendahara Negara memberikan ultimatum khusus kepada Badan Gizi Nasional.

"Kalau di akhir Oktober (2025) kita bisa hitung dan antisipasi penyerapannya (anggaran MBG) hanya sekian, ya kita ambil juga uangnya. Kita sebar ke tempat lain, untuk mengurangi defisit atau mengurangi utang. Pada dasarnya, gak ada uang nganggur yang di-earmark sampai akhir tahun," tegas Purbaya dalam Media Briefing di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat (19/9).

"Kalau dia (Badan Gizi Nasional) bisa lebih cepat (menyerap anggaran MBG), ditambah lagi uangnya, tapi hitungan kita enggak mungkin kelihatannya (menyerap 100 persen anggaran Rp71 triliun). Makanya, kita mau lihat dan kita perbaiki, kita bantu kalau bisa," sambungnya.

Bahkan, Purbaya mengklaim dirinya sudah mengantongi lampu hijau dari Presiden Prabowo Subianto untuk memindahkan anggaran MBG yang tak terserap di tahun ini.

[Gambas:Video CNN]

(skt/sfr)

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |