Jamaah haji Indonesia diberangkatkan untuk melakukan safari wukuf, JUmat (6/6/2025).
Laporan Jurnalis Republika Teguh Firmansyah dari Makkah, Arab Saudi.
REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH — Kementerian Agama (Kemenag) memastikan bahwa program safari wukuf gratis, dan tidak dikenakan biaya sepeser pun. Safari wukuf ditujukan buat jamaah haji yang sakit dan punya keterbatasan fisik sehingga tidak mampu berjalan menuju Arafah.
"Ya perlu kami sampaikan bahwa safari wukuf ini adalah program yang sudah lama kita tidak memungut biaya apapun dari pasien ataupun dari jamaah," ujar Direktur Jenderal Penyelenggara Ibadah Haji dan Umroh, Hilman Latief di Hotel Transit Safari Wukuf, Selasa (10/6/2025).
Menurut Hilman, safari wukuf itu ada yang di bawah Kementerian Agama secara mandiri khususnya orang-orang yang memiliki keterbatasan secara fisik mobilitas dan lain-lain. Dia menjelaskan, ada juga yang diselenggarakan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Safari wukuf yang dikategorikan sakit dikoordinasikan oleh KKHI.
"Program ini sudah berjalan bertahun-tahun dan insyaallah kita tidak memungut biaya apapun tidak ada biaya yang dipungut dari jamaah secara langsung," ujar dia.
Ada pun terkait dengan kabar-kabar yang beredar mengenai pungutan, ia mencermati hal itu sebetulnya hubungan antara jamaah dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) ataupun para pembimbingnya masing-masing.
Di sana sebagian jamaah melakukan komunikasi dengan para pembimbing ataupun pimpinan KBIH ataupun organisasi terkait kebutuhan biaya pendorongan kursi roda. Baik pada saat umrah wajib dan umrah sunnah maupun kegiatan-kegiatan lain di Tanah Suci, terutama ketika beribadah di Masjidil Haram.
"Dan itu tidak konteksnya dalam konteks safari wukuf, dan mungkin juga ada jamaah yang melaporkan bahwa mereka sudah membayar pada orang yang akan membantu itu, kemudian kebetulan orangnya juga ada yang terpilih kondisi tertentu menjadi jamaah yang ikut safari wukuf," ujar dia.