Dari Al-Qaeda ke Podium PBB, Sosok Ini Bawa Spirit Kebangkitan Suriah

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Untuk pertama kalinya dalam hampir 60 tahun, seorang presiden Suriah berpidato di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ahmad al-Sharaa, mantan pimpinan Al-Qaeda, menyampaikan pidato yang menandai kembalinya Damaskus ke panggung internasional setelah runtuhnya rezim Bashar al-Assad.

"Suriah sedang merebut kembali tempatnya yang selayaknya di antara bangsa-bangsa di dunia," kata al-Sharaa dalam pidatonya pada Rabu (24/9/2025) waktu setempat, yang disaksikan ribuan warga lewat layar raksasa di berbagai kota Suriah.

Al-Sharaa menjadi presiden Suriah pertama yang berbicara di forum tersebut sejak Noureddine Attasi pada 1967, tidak lama setelah perang Arab-Israel. Assad sendiri digulingkan pada Desember lalu dalam serangan kilat yang dipimpin al-Sharaa, mengakhiri lebih dari lima dekade kekuasaan dinasti Assad.

Dalam pidatonya, al-Sharaa mengecam Israel yang dinilai masih mengancam Suriah.

"Kebijakan Israel bertentangan dengan dukungan komunitas internasional terhadap Suriah dan rakyatnya, serta membahayakan kawasan," ujarnya.

Ia juga menyinggung soal negosiasi keamanan terkait Dataran Tinggi Golan. Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menekankan bahwa setiap kesepakatan harus menjamin keamanan Israel, termasuk demiliterisasi Suriah barat daya dan perlindungan minoritas Druze.

Al-Sharaa berjanji akan menindak kasus kekerasan sektarian yang menewaskan ratusan orang awal tahun ini.

"Saya berjanji akan mengadili siapapun yang tangannya ternoda darah rakyat Suriah," katanya.

Selain itu, ia menegaskan bahwa pemerintahan baru telah menghentikan bisnis narkoba Captagon yang selama ini digunakan Assad untuk mendanai pemerintahannya.

"Kami mendesak negara-negara Barat mencabut sanksi era Assad agar tidak membelenggu rakyat Suriah," tegasnya.

Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengumumkan akan mencabut sebagian besar sanksi terhadap Suriah. Namun, pencabutan penuh masih membutuhkan persetujuan Kongres.

"Suriah tidak menginginkan penderitaan yang dialaminya bagi siapapun," ujar al-Sharaa kepada wartawan usai berpidato, sembari menyatakan dukungannya pada warga Palestina di Gaza.

Pidato al-Sharaa menuai reaksi beragam. Di Damaskus, warga bersorak gembira di Alun-alun Umayyah. Namun, di New York, diaspora Suriah terbelah. Sementara ada juga yang menyayangkan New York menyambut al-Sharaa di PBB, yang disebut seorang mantan anggota Al-Qaeda.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Keren! Emak-Emak di Negara Ini Ikut Latihan Militer-Belajar Menembak

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |