REPUBLIKA.CO.ID,DHAKA -- Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) menyerukan penguatan kolaborasi bisnis sosial lintas negara Muslim sebagai solusi jangka panjang menghadapi tantangan ekonomi dan kemanusiaan global. Seruan ini disampaikan dalam forum internasional bergengsi yang diselenggarakan The Union of NGOs of The Islamic World (UNIW) dalam rangka Pertemuan Dewan ke-39, yang berlangsung di Dhaka, Bangladesh pada 4 Juli 2025.
Acara ini dibuka dengan Welcome Dinner yang diselenggarakan oleh SAWAB Organization, anggota UNIW dari Bangladesh. Sejumlah tokoh penting turut hadir, seperti Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Turki Prof Halis Yunus Ersöz, Sekjen UNIW Eyüp Akbal, Duta Besar Turki untuk Bangladesh, serta para pemimpin NGO dan masyarakat sipil dari lebih 13 negara.
Indonesia diwakili pimpinan DDII dan anggota Auditing Board UNIW, Ade Salamun. Ia dikenal aktif dalam gerakan bisnis sosial dan pemberdayaan ekonomi umat. Dalam sambutannya, Salamun menegaskan, dunia Islam harus segera beralih dari ketergantungan terhadap bantuan menuju kemandirian ekonomi berbasis bisnis sosial.
“Dunia Islam hari ini menghadapi tantangan bukan hanya dalam bentuk krisis kemanusiaan, tetapi juga kemandirian ekonomi,” ujar Salamun dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (9/7/2025).
Menurut dia, bisnis sosial adalah jawaban untuk mengurangi ketergantungan dan menciptakan peluang usaha yang adil dan berdaya.
Lebih lanjut, ia pun menekankan pentingnya membangun ekosistem bisnis lintas negara yang berorientasi pada kemaslahatan umat. “Kerja sama antarorganisasi masyarakat sipil Muslim harus mendorong lahirnya inisiatif bisnis yang berdampak sosial nyata,” ucap dia.
Kegiatan ini menjadi bagian daribUNIW 2025) yang mengusung tema “NGO Leadership for the Three Zeros in the Muslim World”, yakni zero poverty, zero unemployment, dan zero net carbon emissions. Tema ini merujuk pada konsep “Three Zeros” yang dikembangkan peraih Nobel, Prof Muhammad Yunus, yang juga hadir sebagai Chief Adviser Pemerintah Interim Bangladesh.
Summit ini bertujuan mendorong peran aktif NGO dalam mengatasi tantangan pendidikan, kesehatan, pengangguran, dan perubahan iklim melalui pendekatan bisnis sosial dan kewirausahaan berdampak.
Beberapa agenda utama dalam rangkaian kegiatan ini meliputi Sidang Dewan Tahunan UNIW ke-39 bersama para anggota dewan dan auditor, Social Business Summit (5 Juli 2025) yang mempertemukan akademisi, pelaku usaha sosial, dan NGO leaders, dialog strategis dengan tokoh-tokoh pemerintahan dan akademisi Bangladesh, dan unjungan lapangan ke pusat pendidikan terpadu di Narayanganj.
Acara ini juga menargetkan lahirnya Deklarasi Dhaka, sebuah komitmen bersama NGO Muslim dunia untuk memperkuat sinergi dalam menghadapi tantangan pembangunan berkelanjutan sesuai kerangka Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.
Forum UNIW ke-39 ini menjadi momentum penting untuk mempererat solidaritas dunia Islam dalam membangun masyarakat tangguh, inklusif, dan berkelanjutannberbasis kolaborasi nyata, bukan sekadar retorika.