Dian Swastatika (DSSA) Cetak Laba US$ 80 Juta di Q1/2025, Turun 22%

22 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten Grup Sinar Mas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 80,5 juta pada kuartal I-2025. Perolehan itu anjlok 21,71% secara tahunan atau year on year (yoy) dari periode yang sama setahun sebelumnya sebesar US$102,83 juta.

Pada tiga bulan pertama tahun ini, perusahaan membukukan pendapatan usaha konsolidasian turun 7,43% yoy menjadi sebesar US$737,6 juta. Kontributor utama dari pendapatan usaha masih berasal dari lini bisnis pertambangan sebesar US$665,27 juta. Disusul lini bisnis penyediaan TV cable, internet, dan teknologi sebesar US$46,12 juta.

Beban pokok penjualan tercatat membengkak 5% yoy menjadi US$449,86 juta. Lantas, laba kotor DSSA turun 21,84% yoy menjadi sebesar US$287,7 juta.

Jumlah beban usaha juga naik 1,76% yoy menjadi US$138,17 juta hingga Maret 2025. Alhasil, laba usaha ambles menjadi 35,64% yoy sebesar US$149,5 juta,

Sementara itu, total aset mencapai US$3,85 miliar, dengan posisi kas dan setara kas US$951,4 juta, serta ekuitas sebesar US$2,06 miliar.

Presiden Direktur DSSA, L. Krisnan Cahya menyampaikan bahwa pihaknya akan terus mengakselerasi pengembangan lini bisnis teknologi dan energi baru dan terbarukan. "Dengan peluang pertumbuhan yang sangat besar, kami menargetkan kontribusi pendapatan dari kedua sektor ini meningkat secara signifikan dalam beberapa waktu mendatang," kata dia dalam keterangannya, Selasa (10/6/2025).

Itu dilakukan dengan memperkuat ekosistem digital melalui PT Eka Mas Republik (MyRepublic Indonesia, bisnis pusat data berbasis kecerdasan buatan, serta pengembangan proyek-proyek tenaga panas bumi dan energi surya.

Sementara itu, DSSA menyatakan upaya transisi energi hijau diwujudkan melalui pengembangan proyek-proyek strategis di lini bisnis energi baru dan terbarukan. Melalui beberapa entitas anaknya, perusahaan tengah mengembangkan tiga proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi di Cipanas dan Cisolok (Jawa Barat), serta Nage (Nusa Tenggara Timur), dengan total kapasitas hingga 140 MW dan target operasi komersial pada 2029.

Di bisnis energi surya, DSSA melalui sebuah perusahaan patungan telah membangun pabrik panel surya terintegrasi berkapasitas 1-2 GWp per tahun di Kawasan Industri Kendal Jawa Tengah. Melalui entitas anaknya, PT Daya Mas Agra Sejahtera (Dian Solar), serta telah mengembangkan sel dan panel surya untuk industri dan komersial.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Pizza Hut Indonesia Cetak Laba di Kuartal I-2025

Next Article BSI (BRIS) Cetak Laba Rp 7 Triliun di 2024, Melonjak 23%

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |