Diplomat Muda Arya Daru yang Meninggal Misterius Kerap Tangani Isu Perlindungan WNI

3 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kemlu RI Judha Nugraha angkat bicara terkait penyebab kematian diplomat fungsional muda, Arya Daru Pangayunan yang tewas dalam kondisi tak wajar di kamar kosnya di wilayah Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025) kemarin.

Arya ditemukan dengan kondisi kepala terlilit isolasi atau lakban, sementara tubuhnya ditutupi selimut. Adapun jasadnya pertama kali ditemukan oleh penjaga kos, setelah sebelumnya sang istri gagal menghubunginya sejak subuh. Penjaga kos itu pun langsung mengetuk pintu namun tidak mendapatkan respons.

Alhasil kamar dibuka paksa dan korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Terkait peristiwa ini, Judha mengatakan sudah sepenuhnya diserahkan ke pihak berwajib untuk penyelidikan lebih lanjut.

“Kasus ini sendiri sudah diserahkan kepada pihak polisi,” kata Judha kepada awak media di Pemakaman Sunten, Bantul, Rabu (9/7/2025).

Judha menyatakan bahwa pihaknya juga sedang menunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian. 

“Kita tunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian,” ungkapnya.

Diplomat Arya Bertugas Menangani Isu Perlindungan WNI

Judha mengonfirmasi bahwa Arya adalah seorang diplomat yang mendedikasikan dirinya untuk isu-isu perlindungan WNI. Selama bergabung di PWNI, Arya disebut sering menangani tugas perlindungan WNI untuk wilayah Asia Tenggara maupun Timur Tengah. Selain itu, ia juga sering membantu anak-anak terlantar di Taiwan untuk kembali ke Indonesia.

“Dia menangani tugas penanganan pelindungan WNI untuk wilayah Asia Tenggara dan juga Timur Tengah,” katanya.

Dedikasinya untuk negara tidak main-main. Dari data yang dilansir Republika, kariernya ini selalu penugasan di berbagai pos penting, mulai dari Direktorat Diplomasi Publik, KBRI Dili, KBRI Buenos Aires, hingga akhirnya berlabuh di Direktorat Pelindungan WNI. 

Semangatnya ini juga dituangkan dalam sebuah buku inspiratif berjudul 'Diplomat Pertama: Sebuah Pencapaian Cita-cita'.

“(Juga) menangani kasus seperti tadi evakuasi di Turki, Evakuasi di Iran dan sebagainya,” ucapnya menambahkan.

UGM Minta Kasus Kematian Diplomat Arya Daru Diusut Tuntas 

Sebelumnya diberitakan, kejanggalan kematian Arya ini membuat almamaternya, Universitas Gadjah Mada (UGM), angkat bicara. Pihak UGM dengan tegas meminta agar kasus ini diusut hingga tuntas tanpa ada yang ditutupi.

“Jika meninggalnya almarhum yang nampak tidak wajar, perlu diusut tuntas. Ini demi kemanusiaan dan tanggung jawab perlindungan negara pada warganya," ujar Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni UGM, Arie Sujito, dalam keterangan di Yogyakarta.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |