Tim SAR gabungan berusaha mengevakuasi korban bencana tanah longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu (19/11/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang mengungkapkan, bibit siklon tropis 96S akan memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Selain gelombang laut tinggi, masyarakat diimbau mewaspadai bencana hidrometeorologi dan dampaknya, termasuk banjir dan tanah longsor.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani, Rany Puspita, mengungkapkan, mengingat saat ini merupakan bulan Desember, wilayah di Jateng menghadapi musim penghujan. "Secara umum kondisi cuaca di Jawa Tengah hingga beberapa hari ke depan dipengaruhi beberapa gangguan atmosfer berupa aktifnya gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial di Jawa Tengah serta adanya bibit Siklon 96S yang berada di Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Timur yang memberikan dampak tidak langsung berupa belokan dan pertemuan angin yang dapat mendukung pertumbuhan awan-awan hujan di Jawa Tengah," ucapnya kepada Republika, Ahad (28/12/2025).
Rany mengatakan, setidaknya selama tiga hari ke depan, wilayah pegunungan dan dataran tinggi, wilayah Jawa Tengah bagian barat, sebagian Jawa Tengah bagian timur, sebagian Pesisir Selatan, sebagian Pantura barat-tengah, dan sekitarnya, akan dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Dia mengungkapkan, adanya bibit siklon tropis 96S juga akan mempengaruhi gelombang laut di wilayah Jateng.
"Bibit siklon tropis 96S memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi
perairan selatan Jawa Tengah dengan tinggi gelombang kategori sedang (1,25-2,5 meter) dalam 24 jam hingga 29 Desember 2025 pukul 07:00 WIB," ujar Rany.
Merespons prakiraan cuaca tersebut, Rany mengimbau masyarakat Jateng meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi. "Masyarakat diimbau mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi beserta dampaknya seperti angin kencang, sambaran petir, pohon tumbang, banjir, tanah longsor, dengan menjauhi bantaran sungai serta menghindari aktivitas di lereng rawan longsor," ucapnya.
Dia pun menyarankan masyarakat untuk rutin memperbarui informasi soal kondisi cuaca di saluran-saluran resmi BMKG.

2 hours ago
5















































