Fakta-fakta soal Pemilu Singapura Besok

15 hours ago 5

Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Singapura akan menggelar pemilihan umum (pemilu) besok, Sabtu (3/5). Nyaris 2,75 juta pemilih akan memberikan suara mereka untuk masa depan negara Asia Tenggara ini.

Jumlah pemilih naik 104.153 jiwa dari pemilu 2025. Mereka yang bisa memilih adalah warga yang sudah terdaftar dan berusia 21 tahun pada 1 Februari.

Pemungutan suara wajib dilakukan di Singapura. Mereka yang tak memberi suara tanpa alasan apapun akan dihapus dari daftar pemilih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tentang pemilih

Warga Singapura bisa memeriksa apakah nama anda terdaftar atau tidak melalui beberapa cara, seperti situs Departemen Pemilihan Umum (ELD), cek langsung di ELC, di pusat ServiceSG, dan di kantor diplomatik luar negeri Singapura.

Para pemilih seharusnya menerima kartu pemungutan suara melalui pos dua hingga tiga hari setelah pencalonan pada 23 April. Kartu itu akan menunjukkan tempat warga memberikan suara.

Para pemilih juga bisa mengakses kartu ePoll mereka melalui aplikasi seluler Singpass yang bisa digunakan sebagai pengganti salinan fisik, demikian dikutip The Straits Times.

Parpol ikut pemilu

Dalam kontestasi tersebut, ada sejumlah partai yang akan bertanding merebut suara mayoritas sehingga bisa membentuk pemerintahan, demikian dikutip Channel NewsAsia (CNA).

Partai-partai itu di antaranya Partai Persatuan Nasional (National Solidarity Party), Partai Kekuatan Rakyat (People's Power Party), Partai Demokratik Singapura (Singapore Democratic Party), People'S Alliance for Reform, Progress SIngapore Party, Red Dot United, Workers' Party, dan People's Action Party.

Kursi yang diperebutkan

Sebanyak 97 kursi parlemen yang akan diperebutkan. Dari jumlah itu 5 di antaranya jatuh ke PAP karena maju tanpa lawan di salah satu daerah.

Terdapat 211 kandidat yang ikut berpartisipasi, sekitar 46 persen di antaranya mewakili PAP, demikian dikutip Reuters.

Isu sorotan

Dalam pemilu ini biaya hidup, kesenjangan yang kian lebar, pekerjaan yang aman, akan menjadi tema utama. Kontestasi politik tersebut juga terjadi ketika Amerika Serikat dan China perang tarif.

Perang dagang kedua negara besar itu mengkhawatirkan komunitas internasional terutama Singapura yang sangat bergantung ke perdagangan.

Wakil PM sekaligus Menteri Perdagangan Gan Kim Yong sempat mengatakan Singapura tak bisa mengesampingkan kemungkinan resesi jika situasi global berubah.

"Kita menghadapi tantangan paling serius terhadap tatanan ekonomi berbasis aturan global," kata Gan, dikutip ABC Net

Prediksi pemenang

Sejumlah media memprediksi PAP kembali menang dalam pemilu mengingat dominasi partai ini masih kuat dan memimpin sejak 1960-an.

Namun, PAP juga mesti waspada sebab di pemilu sebelumnya oposisi, Partai Pekerja, mendapat suara 10 persen. Ini berarti sudah berpikir ke partai alternatif.

Beberapa pakar menyebut pemilu ini justru menjadi ujian Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong saat ini. Dia berada di pucuk kekuasaan usai Lee Hsien Loong mundur pada Desember lalu.

Profesor Madya hubungan internasional di Universitas Flinders Michael Barr mengatakan pemilihan tersebut sangat penting bagi Lawrence Wong.

"Jika kinerja dia uruk, berarti penurunan perolehan suara [PAP] atau oposisi memperoleh lebih banyak kursi. Dia seharusnya waspada," kata Barr.

Namun, berdasarkan survei yang dirilis YouGov pada April. PAP masih punya banyak pendukung.

Survei yang dilakukan ke 1.000 responden itu menunjukkan 63 persen pemilih akan memberi suara untuk PAP. Hanya 15 persen yang bakal mendukung Partai Pekerja sebagai oposisi utama.

(isa/rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |