8000hoki ID situs Slots Gacor Malaysia Terkini Mudah Lancar Win Full Non Stop
hokikilat.com Pusat Daftar server Slots Gacor Cambodia Terpercaya Pasti Scatter Full Terus
1000hoki Akun server Slot Gacor Indonesia Terbaik Pasti Lancar Win Full Banyak
5000hoki.com ID website Slot Gacor Indonesia Terpercaya Mudah Jackpot Terus
7000hoki.com Data Agen situs Slot Maxwin Myanmar Terkini Mudah Lancar Jackpot Full Setiap Hari
9000hoki.com List Akun server Slots Maxwin Cambodia Terkini Gampang Lancar Jackpot Full Setiap Hari
Platform games Slots Gacor Cambodia Terbaru Pasti Jackpot Setiap Hari
Idagent138 login Id Slot Anti Rungkat Terpercaya
Luckygaming138 login Id Slot
Adugaming Id Slot Anti Rungkat Terbaik
kiss69 Id Slot Game
Agent188 Akun Slot Maxwin Terbaik
Moto128 Daftar Akun Slot Gacor Terpercaya
Betplay138 Slot Anti Rungkad Terpercaya
Letsbet77 Slot Anti Rungkat
Portbet88 Daftar Akun Slot Terbaik
Jfgaming168 Daftar Akun Slot Terbaik
Mg138 Akun Slot Anti Rungkad Terpercaya
Adagaming168 Daftar Akun Slot Maxwin Terbaik
Kingbet189 Daftar Slot Anti Rungkad Terbaik
Summer138 Daftar Akun Slot Maxwin Terbaik
Evorabid77 Daftar Slot Game Terpercaya
bancibet Daftar Akun Slot Maxwin
adagaming168 Id Slot Online
Jakarta, CNBC Indonesia - Tren beli emas semakin meningkat, dan telah menunjukkan peningkatan yang signifikan sejak tahun 2022. Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa porsi pembelian emas dan perhiasan dari disposable income masyarakat meningkat sekitar 12% sejak tahun 2022 hingga kini.
Per Maret 2025, sebanyak 32,9% dari disposable income masyarakat Indonesia ditempatkan di emas dan perhiasan.
Head of Macroeconomics and Financial Market Research Bank Mandiri, Dian Ayu Yustina mengatakan peningkatan itu terjadi karena emas dinilai sebagai alternatif aset safe haven.
"Jadi ini tentunya akan merubah sedikit pola penempatan aset masyarakat, apakah itu untuk saving, apakah itu untuk property, dan alternatif aset-aset lainnya," kata Dian dalam Mandiri Economic Outlook kuartal II-2025, Senin (19/5/2025).
Tak terelakkan juga pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) dari tren beli emas ini. Belum lagi, DPK rumah tangga masih melanjutkan tren penurunannya sejak pandemi Covid-19. Adapun pertumbuhan DPK keseluruhan saat ini jauh lebih rendah dibanding periode sebelum pandemi Covid-19, yang mampu tumbuh hingga 11,4%. Sedangkan data terbaru menunjukkan simpanan masyarakat hanya mampu tumbuh di bawah 5%.
Pada kesempatan yang sama, Chief of Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro menyebut peralihan alokasi dana masyarakat ke instrument lain seperti emas juga menjadi tantangan.
Selain itu, Dian mengatakan pertumbuhan DPK juga akan sangat terpengaruh dengan kondisi eksternal terutama terkait dinamika perang dagang.
"Kalau kita lihat beberapa minggu setelah pengumuman resiprokal tarif dari Trump, itu terjadi capital outflow, ya ini tentunya juga berdampak negatif pada pertumbuhan DPK, karena ada aliran arus dana keluar," ujarnya.
Fenomena masyarakat Ri pilih menabung emas ini ditangkap oleh pemerintah. Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartaro mengungkapkan, masyarakat terutama para investor kini memilih menempatkan keuangannya pada aset yang berisiko rendah seperti emas dan dolar Amerika Serikat (AS) di kala kondisi ekonomi tidak menentu atau penuh ketidakpastian.
"Orang krisis yang ditimbun dua. Nah inilah yang satu yang merepotkan Pak Gubernur (BI). Pada saat menimbun dolar, yang pusing Pak Gubernur. Nah kalau membantu risk management supaya Pak Gubernur tidak repot, emas lah yang ditimbun," ujarnya di grand Sahid Jakarta, minggu lalu, Kamis (15/5/2025).
Pada kondisi ketidakpastian ini, kata Airlangga, emas diburu oleh masyarakat sehingga menyebabkan kenaikan harga yang masif. "Saya lihat emas itu dalam beberapa tahun terakhir, dalam setiap krisis ternyata naik. Jadi bukan DPK. Tapi emas yang ditaruh di Pegadaian itu naik," sebutnya.
Di sisi lain, Airlangga juga menjelaskan eksistensi emas di Indonesia. Cadangan emas di Indonesia merupakan yang terbesar di Indonesia.
"Oleh karena itu ini harus dikapitalisasi dan emas adalah safe haven investor. Di dalam segala macam krisis," ungkapnya.
(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini: