Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang 2025, geliat pengusaha Hashim Djojohadikusumo tampak jelas di industri digital Indonesia. Hashim sepertinya ingin memiliki bisnis yang terintegrasi di tiap lapis bisnis AI lewat investasi dan kerja sama dengan perusahaan lain.
Hashim diketahui sebagai pendiri dan presiden direktur Arsari Group, yang bergerak di investasi multisektor, dari sanalah keterlibatannya pada sektor digital di Indonesia.
Arsari diketahui menanamkan uangnya pada perusahaan aset digital COIN serta pengembangan infrastruktur dengan menggandeng PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI). Perusahaan juga berperan dalam rantai pasok global energi bersih, logistik hingga Data Center.
Masuknya Arsari dalam berbagai lapisan makin gencar pada tahun ini. Sejumlah perusahaan yang digandengnya juga terlibat dalam sektor digital sepanjang 2025 ini.
Keberadaannya pada berbagai macam sektor itu sama seperti ucapan bos Nvidia Jensen Huang. Beberapa waktu lalu dia pernah berbicara soal AI dan persaingan teknologi antara China dan Amerika Serikat (AS).
Dia juga mengatakan AI merupakan kue dengan lima lapis yaitu energi, chip, infrastruktur, model dan aplikasi. Kini, konglomerasi Hashim sudah memiliki jejak di tiap lapis tersebut.
Berikut bisnis Hashim dalam industri digital Indonesia, dirangkum dari berbagai sumber, Senin (29/12/2025):
Modal Hashim di WIFI
Arsari Group melalui PT Arsari Sentra Data menggandeng WIFI untuk percepatan pengembangan infrastruktur dalam layanan konektivitas kepada masyarakat. WIFI sendiri diketahui jadi salah satu pemenang lelang 1,4 Ghz dengan cakupan sejumlah wilayah di Pulau Jawa, Papua dan Maluku.
Hashim mengatakan akses internet pada masyarakat memegang kunci untuk perkembangan ekonomi secara nasional. Sebab seluruh aktivitas dan kebutuhan hidup bergantung pada internet.
Untuk itu, penting mendukung upaya pemerataan konektivitas agar bisa mencapai cita-cita bangsa. Kolaborasi Arsari dan WIFI diyakini bisa berkontribusi pada cita-cita Indonesia Emas 2040.
"Melalui kolaborasi dan kemampuan yang dimiliki oleh PT Arsari Sentra Data dan Surge beserta afiliasinya, kami yakin dapat berkontribusi pada peningkatan ekonomi digital dalam mencapai Indonesia Emas di tahun 2040," tuturnya.
WIFI bersama dengan OREX SAI Inc juga tengah mempersiapkan Internet Rakyat dengan harga Rp 100 ribu berkecepatan 100 Mbps. Rencananya akan membangun 4.800 stasiun basis pada kuartal I-2026.
Investasi Arsari di COIN
Arsari Group juga masuk dalam sektor aset digital. Melalui PT Arsari Nusa Investama, perusahaan memiliki saham platform perdagangan aset digital PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) namun tak disebutkan besaran kepemilikannya.
Wakil Direktur Utama dan Direktur Operasional Arsari Group, Aryo Djojohadikusumo mengatakan investasi itu dilakukan sebagai bentuk dukungan pihaknya pada transformasi digital Indonesia. Dia menambahkan investasi dapat menjadi nilai tambah pada ekonomi nasional.
"Kami memandang Industri Aset Keuangan Digital sebagai salah satu kunci akselerasi transformasi digital, yang menjadi pilar vital dalam mencapai visi besar Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, Arsari Group mendukung penuh pengembangan sektor ini demi mewujudkan kedaulatan digital Indonesia," imbuh Aryo.
Dalam jumpa pers di kantor Indosat, Aryo sempat menyatakan investasi Arsari di COIN adalah bagian dari upaya perusahaan memasuki industri aplikasi AI.
Kemitraan dengan Indosat
Belum lama ini, Indosat, Arsari Group dan Northstar mengumumkan usaha patungan terbaru FiberCo. Usaha tersebut bergerak di bidang penyediaan koneksi fiber optik yang akan bervaluasi Rp 14,6 triliun.
Dalam usaha tersebut, Arsari akan menguasai 45% saham. Sementara Indosat akan mengalihkan kepemilikan aset serat optik dan memungkinkan memonetisasi aset sebagai kepemilikan 45% saham dalam perusahaan baru.
Usaha patungan tersebut akan mengoperasikan jaringan serat optik sepanjang lebih dari 86 ribu kilometer. Mulai dari jaringan backbone, kabel laut domestik dan akses infrastruktur.
Aryo Djojohadikusumo menjelaskan alasan Indosat dipilih sebagai mitra karena kapabilitas perusahaan dalam bidang AI. Indosat diketahui memiliki infrastruktur yang sudah dilengkapi oleh GPU tercanggih buatan Nvidia dan telah mengembangkan model AI buatan dalam negeri yang diberi nama Sahabat AI.
Rencana masuk Data Center
Anak Hashim, Rahayu Saraswati diketahui sebagai Komisari Utama TRINLAND yang ingin memperluas bisnisnya ke sejumlah sektor strategis, termasuk data center. Selain itu juga ingin diperluas hingga sektor logistik dan ultra properti murah.
Rahayu mengatakan perluasan portofolio itu adalah bagian dari visi jangka panjang untuk beradaptasi dengan lanskap ekonomi dan industri.
"Dengan memperluas portofolio ke sektor-sektor masa depan, Perseroan berupaya menciptakan nilai tambah atau impact jangka panjang bagi pemegang saham dan seluruh stakeholder, termasuk customer," sebutnya.
Sementara itu, CoFounder dan Group CEO TRINLAND, Ishak Chandra mengatakan ketiga sektor itu dipilih karena potensi pertumbuhan jangka panjang. Selain itu juga adanya permintaan yang terus meningkat dan karakteristik yang sejalan dengan perusahaan.
"Kami melihat peluang besar dari perubahan kebutuhan pasar, baik di sektor logistik, digital infrastructure maupun luxury hospitality," ujarnya mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Fondasi energi terbarukan
Hashim diketahui juga membidik sektor energi. Tahun lalu dia mengatakan tertarik menanamkan modalnya dalam proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade.
"Saya sudah lama tertarik untuk berinvestasi pada energi terbarukan dan ramah lingkungan," kata Hashim, dikutip dari Nikkei Asia.
"Proyek energi bersih dan hijau inilah yang diidam-idamkan dunia. Saya harap semua pihak mendukung proyek yang sangat strategis ini. Kami mungkin akan segera masuk (ke proyek PLTA Kayan)," tambahnya.
Penerapan penggunaan energi terbarukan dilakukan pada fasilitas smelter PT Arsari Tambang, diungkapkan Aryo selaku direktur perusahaan. Listrik yang digunakan di smelter berasal dari pembangkit listrik panas bumi di Sarula dan PLTA di Aceh dan Sumatra Utara.
Peralihan ini, dia menjelaskan terjadi setelah Pulau Bangka terhubung dengan jaringan listrik Pulau Sumatra.
"Dengan bangga saya sampaikan bahwa kini smelter Arsari Tambang dipasok listrik dari pembangkit energi terbarukan di Sumatra," ujar Aryo dikutip dari laman resminya.
Namun dia juga mengakui pengoperasian alat-alat berat di pertambangan masih menggunakan bahan bakar solar. Upaya net zero yang dilakukan berkisar pada 60-70%, dan penyelesaiannya dilakukan dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]

2 hours ago
1














































